Pages

26/11/15

Cerita Gaun

Waktu itu aku lagi jalan-jalan sama mochan ke sebuah mall terkenal di daerah kuningan. Tiba-tiba aku liat baju cantik banget. Kayaknya sih yang jual jahit sendiri bajunya jadinya nggak pasaran. Gaun itu langsung mencuri hatiku pada pandangan pertama. Ga pake mikir lama, langsung deh terjadi transaksi gaun cantik bak permaisuri seharga ga lebih dari 150 rb rupiah. Feelingku bagus banget sama ini baju. I felt that I will wear that gown in a very special occasion (lebey). Walaupun ga kepikir apa, tapi ngerasa aja demikian karena bajunya cantik dan di badan eike pas banget. Ga perlu direparasi lagi. Warnanya pun warna ungu pucat kesukaan sang permaisuri *benerin mahkota* *kabursebelumdijewer*.


Tahun pun berlalu dengan bertabur kebahagiaan dan sesekali kegalauan. Si gaun cuma dipake beberapa kali kondangan. Sekali kalo ga salah. Hingga akhirnya aku harus meninggalkannya di lemari smentara untuk study abroad *halah.


Hari pun berlalu lagi dengan dinamika dan suka dukanya. Hingga akhirnya alhamdulillah aku lulus dan akan hadir di acara wisuda. Padahal dulu ga kebayang akan bisa ikut wisuda. Karena dengar cerita teman-teman yang pada nggak sempat wisuda karena udah pulang duluan. Tapi ternyata aku bisa ikut wisuda juga. Dannnn sebagai orang yang concern banget sama dandanan, hahaahaa yang ada di kepalaku waktu itu cuma gaun itu. Padahal aku udah bawa satu stel kebaya yang sebenernya ga niat juga untuk wisudaan. Atau mungkin aku bisa cari baju yang lain di sana. Tapi enggak... aku maunya gaun cantik itu. Akhirnya, aku minta tolong dikirimkan paket ke seorang teman yang lagi liburan. Itu sekali-kalinya aku nitip barang biasanya sangat sungkan merepotkan orang. Hahahaa. Tapi berhubung temanku ini bilang oke masih bisa untuk dititipin, jadi deh itu baju diterbangkan. Dari Indonesia ke kupang dulu baru ke Adelaide.

Dan tadaaa...gaun itu aku kenakan di hari yang sangat spesial yaitu hari wisudaku. Dan banyak yang bilang keceh cantik cetar badai syalalala hahahhaha. Alhamdulillah..alhamdulillah. dulu ga kepikiran kalau gaunnya akan dipakai wisuda di oxford (edeleide seusss adelaide) kakakka. wkwwkwk. Pokoknya intinya demikian.


*another curhat tak penting

20/11/15

Random kepo

Sebut saja temanku namanya kak Fina. Sebut saja ada mas bule rupawan bernama mas Fernando. Kak fina ini memang dekat sama mas Fernan, tapi ya sebatas hubungan profesional. Kak fina mengagumi sifat baik mas Fernan yang ramah, asik dan ganteng. Ganteng kata sifat yes. Tapi berhubung mas Fernan ini profesional sekali, dia gak mau temenan sama kolega kerjanya di facebook. So, kak Fina dan mas Fernan ga temenan di fb, begitu jg dengan aku *gapentings. Lalu aku kepo dong, iseng abis waktu itu. Aku search lah di fb namanya mas Fernan.

Dan...tarararaararaa aku langsung heboh manggil kak Fina...


"Kaaaaak liaaaaat.. foto profilnyaaaaa... "


Ternyata foto profilnya mas Fernan adalah foto sama kak Fina.


Gimana nggak bahagia coba ~


Ternyata ada manfaatnya juga kekepoan random bin tak beralasan gue. Lol



*smua nama disamarkan jauh dari nama aslinya tapi ceritanya nyata apa adanya.

08/11/15

Merayakan hari Kartini: just another random unit 82 story

Di suatu hari yang cerah, aku harus buru-buru melibat libat kain dan baju adat karena siangnya akan ada acara peringatan hari kartini di kampus. Paginya sempat ngedit-ngedit tugas dulu sebentar sebelum mas arief dan kawan-kawan datang menjemput. Ketika sudah rapi jali pake baju jawa lengkap dengan kain dan dodotannya, ya keleus dodotan. Mas arief tiba-tiba telepon.

"Ci.. mobil gue penuh... jadi kayaknya nggak bisa..." mas arief dengan nada merasa bersalah berkata di sebelah sana.

"Aaaaa.. mas... yang bener aja..." ya males aja gitu eike naik bus dengan dodotan. Ya keleus dodotan. 

Tapi tak lama kemudian mas Arief menenangkan dengan berwibawa.

"Nggak. Gw udah di parkiran unit 82 nih".

Huwah lega hatiku lega.

"Kita ganti baju di rumah lu aja ya ci"

"Uwokay... sini sini pada ke sini"


Beberapa menit kemudian, rumah menjadi salon dadakan. Dengan adegan sebelumnya sibuk ngeberesin kamar yang berantakan secepat kilat sebelum mereka datang. Hahaha.

Oh mereka datang dengan seorang teman yang aku baru ketemu. Mereka bilang,
"Aci, kenalin nih.. ida dari New Zealand, dari Malaysia tapi kuliah di NZ"
Oh oke. Aku pun mempersilahkan mereka duduk.

Kami pun bercengkrama dengan asiknya sambil dandan-dandan. Berhubung di rumah ga ada apa-apa cuma ada kerupuk, jadi aku cuma menawarkan kerupuk-kerupuk tersebut. Dan mereka doyan dan lahap makan kerupuk tersebut. Aku pun bertanya lagi dengan kak ida, teman kak arief dan kak zaya yang katanya dari NZ. Nznya di kota apa? Kali aja nanti ada kesempatan berlibur ke sana jadi ada kenalan. Dengan menahan tawa kak ida bilang, gila ini orang semua, bohong, aku kuliah di sini. -gubraks. Ternyata kak ida juga merupakan adelaiders, aktingnya mas arief dan kak zara meyakinkan sekali. Sempet-sempetnyaa akting -.-. Kemudian, kami pun bercakap-cakap kembali membahas bahasa Indo dengan bahasa Malaysia yang serupa tapi tak sama. Diselingi canda tawa dan senda gurau sambil berdandan supaya tampil prima dan kece di acara hari ini. Setelah rapi jali dan beberapa kali di telepon panitia acara kapan kami datang, akhirnya kamipun berangkat.

Sampai di lokasi, acara sudah dimulai. Dan cuma kita berempat aja yang pakai baju daerah niaad banget. Ya kalo ga niat bukan mas arief, kak zaina dan ashry namanya. Hahahahha. Yang lain cuma pakai baju batik sederhana, sedangkan kami meni riweuh dengan dodotan dan segala kembang goyang. ya keleus dodotan. Mas arief pun menyiapkan dua kostum pulak. Jadi nanti di tengah acara dese ganti kostum lagi.
ok 
Akhirnya tiba giliran aku dan kak arief untuk membaca puisi. Setelah sebelumnya banyak peserta yang baca puisinya kece badai menggemparkan panggung acara. Pada teriak-teriak. Tapi yang duet cuma aku dan kak arief, hahahha. Pan kalo ga aneh-aneh dari yang lain bukan aku, mas arief dan kak zara namanya. Kami membacakan puisi dari siapa ya waktu itu, pokoknya kami nemu puisinya dari browsing pas tadi dandan di rumah. Akhirnya kami baca puisi dengan cool, calm and confident. Seru-seruan ajah.

Setelah baca puisi, tibalah waktunya untuk peragaan busana. Kami jalan satu persatu melenggak lenggok di panggung bak ratu sejagat. Bukan cuma jalan, tapi kami harus menceritakan kostum kami hari itu. Mas arief udah gantu kostum lagi tapi gatau itu kostum dari mana. Lol. Aku pun menjelaskan kalau kostumku ini adalah jawa klasik. Woelah. Hahaha. Mba ani komen, kalau aku malah kaya pake baju manten. Hahaaha.

Setelah peragaan busana kami pun kembali duduk di kursi penonton sambil mengikuti acara berikutnya. Diselingi makan, selfie serta wefie. Kemudian tiba-tiba mas August dipanggung memanggil namaku, ternyata aku akan menerima sertifikat karena akan lulus semester ini. Rasanya jadi terharu, padahal baru awal semester tapi sudah di remind bahwa akan lulus semester ini. Huah sedih pol.

Acara berikutnya yaitu sampai di penghujng acara untuk pengumuman pemenang. Akhirnya kami semua pun menang. Aku menang lomba foto yang dipost di akunnya ppia unisa. Hahaaha.
Setelah itu kami pun pulang. Mereka mampir lagi ke rumahku untuk sholat ashar dulu. Aku buatkan teh manis panas biar pada fresh, halah apalah. Mas arief sempet tiduran dulu karena tepar hahaha. Dan mereka pun pulang sehabis magrib.

Akhirnya hari yang random itu pun berlalu dengan indahnya~

06/11/15

Barang yang perlu dibawa ketika akan sekolah ke Australia

Mikirin barang apa aja yang perlu di bawa untuk pergi belajar di negara orang emang agak bingung ya. Kayaknya takut aja ada yang nggak kebawa. Pas mau berangkat ke Adelaide setahun setengah yang lalu, aku browsing dan tanya-tanya ke teman untuk cari tau barang apa aja yang penting untuk di bawa. Mereka bilang si pada dasarnya hampir smua kebutuhan sehari-hari ada dan mudah di dapat di Australia. Dan ternyata emang benar. Untuk makanan juga ada banyak asian groceries yang menyediakan bahan-bahan masakan Indonesia. Apalagi mungkin di kota besar seperti Melbourne dan Sydney yang punya banyak pilihan restoran Indonesia. Jadi nggak perlu bawa banyak makanan banyak si menurutku. Mungkin cukup membawa persediaan makanan untuk tiga empat kali makan aja begitu sampai di Australia. Yang penting pas sampai Aussie, langsung hari itu juga cari supermarket terdekat untuk menyetok bahan makanan. Untuk list lengkap yang lain mungkin udah ada banyak dikasih tau di blog yang lain. Jadi, di postingan ini aku kasih barang yang menurutku lumayan penting aja yaitu sebagai berikut:

1. Baju renang muslim untuk yang pakai jilbab. Kalau suka renang, jangan lupa di bawa baju renang muslimnya yg oke. Karena di sini agak susah nyarinya.

2. Kalkulator yang biasa aja. Jangan yang pake sin cos tan. Di sini juga ada sih yang  jual. Tapi kalo di Indonesia punya, di bawa aja deh. Karena biasanya untuk ujian dibolehinnya bawa kalkulator yang biasa kaya gini. Kalo ujian cuma sekali, beli baru kan agak sayang juga.

3. Long john.
Bawa long john 3/4/5. Jangan cuma satu. Tapi bisa juga sih cari di sini tapi kayaknya lebih enak long john yang dari jakarta huehehe.

4. Colokan yang untuk ausie. Bawanya juga jangan cuma satu. Dua atau tiga. Di sini ada juga sih. Tapi mending bawa aja dr Indo yang harganya lebih murah.

5. Obat-obatan pribadi yang mungkin susah dicari di sana.

6. Kosmetik. Di sana juga suka diskon sih, tapi bawa dari Indo ukt kosmetik2 yang dipakai sehari2 oke juga karena lebih murah.

7. Setrikaan. Karena setrika di sana watt nya besar, jadi suka sayang listrik kalo nyetrika pakai setrikaan sana haha, tapi kita juga jadi terbiasa untuk jarang nyetrika kok. Selain nggak ada waktu, entah kenapa, baju juga nggak kusut kalo nggak disetrika.

Kayaknya sih itu aja. Oya, kalau mau beli laptop atau handphone, beli di sana juga bisa, kadang suka ada diskon-diskon khusus untuk new student.


Semoga bermanfaat ya!

ditulis di sana dan di edit di sini jadi agak banyak eror di penulisan di sini dan di sana.

Depok, 5 Oktober 2015

05/11/15

tentang nasib yang tak akan tertukar: Another random thought

Selama di sana aku suka bingung karena kulitku ini menjadi sangat kering. Seperti biasa, suka heboh sendiri di kaca, nyari skin care yang cocok dan ngurangin makanan yang kayaknya memicu timbulnya jerawat. Kulitku memang dari sananya sensitif jadi cepet merah, kering atau berjerawat. Selama di sana jerawat alhamdulillah udah berkurang tapi malah jadi kering banget.

Mba Fira ternyata punya problematika yang sama. Aku hampir ga percaya pas dia bilang dulu mukanya jerawatan. Selama di Adl kulitnya udah bagus karena udara mungkin. Mba fira kemudian cerita, mbak yang suka bantu-bantu di rumahnya itu kulitnya muluuus banget padahal nggak pernah pakai perawatan apa-apa.  Sedangkan mba Fira selalu sibuk dengan berbagai perawatan skin care dan ngerasa jerawat masih aja suka dateng. Mba Fira bilang, kamu mau kulitnya mulus kaya mbak xx, tapi kerjaan dan rezeki kamu ditukar juga? Nggak mau kan. Yaudahlah kita rawat semampu kita aja yang terbaik. Nggak usah banyak protes. Toh, Tuhan juga ngasih rezeki dan kelebihan kita di yang lainnya.

Seperti biasa, aku cuma ngangguk-ngganguk mendengarkan ceramah mba Fira edisi perihal jerawat dan tukar nasib tsb *lol*.