Pages

25/11/18

Welcoming Shabira Al Khaira

Having waited a good news for three days from the hospital, finally I got the message from my mom  (who was in the hospital accompanying my sister) that told us that the baby was finally born. I was so speechless, my cheeks suddenly filled with tears, then I prayed to God all the best wishes for my new born niece. I came to the hospital 30 minutes later, she was still in the skin to skin process with her mum, she looked so cute and comfortable hugging her mum.

Hello Shabira Al Khaira, your presence was waited by us, we are so glad to have you. We always have million loves, hugs, kisses and best wishes for you.


Shabira Al Khaira, born in Jakarta, 25/11/2018 





Depok, 26/11/2018 
xoxo Aunty Novi 
P.S. you chose the best birth day as it closed to my birthday, hope we can be best friends!

02/11/18

November Wish List

Hallo November, 


Udah lama aku nggak buat wish list-wish listan, biar semangat, kali ini aku mau buat list lagi barang apa aja yang aku butuhin dan utamakan untuk dibeli. Biar nggak belanja yang lain-lain dulu, haha. 

1. Mouse Pad yang ada bantalannya. 
2. Dompet Cath Kidston atau Fossil. Anyway aku suka banget dompet berbahan oil cloth karena ringan dan anti air, serta awet!
3. Pelindung Koper, udah lama banget pengen beli ini belum nemu yang pas dan belum sempet juga cari-cari lagi. 
4. Sepatu kulit untuk kerja nomer 38, haha (nggak selese-selese urusannya kalo sama sepatu, belum lama itu beli sepatu yang lumayan lucu via online, dan ternyata ga cuco, jadi mau cari lagi). 
5. Payung yang kecil, ringan dan awet, hayoloh. 
6. Kamera Mirroless, wkwkwk. 


Syudah itu dulu qaqa wish list ku sementara ini. Semoga segera mendapatkannya, amiiin. Anyway, aku udah pernah buat wish listku sebelumnya di di sini dan di sini dan semuanya alhamdulillah terwujud (walaupun nggak dapet yang percis yang diinginkan tapi lumayan kok), jadi makin suka buat wishlist-wishlist semacam ini biar lebih jelas aja tujuannya, haha, okeee terima kasih sudah membaca dan megaminkan, semoga wish listmu segera tercapai juga. See you.



Cheers, 
Ashry 
Depok, 1/11/2018

29/10/18

Tentang kembali ke rumah

Jadi, selama saya kerja, sejak 9 tahun lalu, saya nggak pernah mau untuk tinggal jauh dari rumah walaupun kantor saya jauh dari rumah. Dari rumah bisa menghabiskan waktu 2 jam dengan berganti-ganti kendaraan umum, begitu juga pulangnya. Pemikiran saya kala itu (awal-awal kerja) karena waktu bersama keluarga di malam hari sangat berharga bagi saya. Apalagi bisa menemani adik-adik saya yang masih kecil pada saat itu membuat saya sangat senang (lalu melow). Bisa melihat mereka setiap harinya, bisa berkomunikasi sebentar, atau hanya melihat mereka baik-baik saja hari itu merupakan hal yang tidak ternilai untuk saya. Belum lagi, bisa berbicara dengan ayah mama setiap hari juga merupakan hal yang nggak bisa dibayar pake apa-apa menurut saya (Maafkan kalau saya terlalu melow, karena saya memang family girl banget).

Hingg suatu saat, di tahun 2015 saya kembali ke Indonesia setelah tinggal jauh dari keluarga, saat itu saya udah merasa enggak sanggup untuk bolak-balik kantor rumah, karena saat itu kondisi jalan sedang banyak pembangunan. Jalan yang biasa saya lewati sudah menjadi jalur yang super macet setiap harinya. Saya pun mulai ngontrak rumah di dekat kantor. Namun, ternyata si family girl ini nggak betah juga. Sering banget pulang hahahhahahaha. Ya, gitu deh. Tapi lumayan lama juga si ngontraknya, sampe 3 tahun. Hingga akhirnya, pertengahan tahun ini saya mulai pulang ke rumah lagi. Saya putuskan untuk PP aja. Mau di jalan 2-3 jam biarin deh. Awal-awal sih super lelah. Sampe rumah udah malem, berdiri dua jam perjalanan. Tapi ternyata, ketika memutuskan sesuatu dengan dasar kebaikan, Tuhan seperti membuka jalan. Sebulan setelah saya memutuskan PP lagi, aturan jam kerja jadi fleksibel. Ada kelonggaran waktu 1 jam dan cukup siang sih menurut saya, asal pulangnya dibayar juga. Maksudnya jam pulang sesuai jam datang. Di situ saya merasa bahagia banget. Karena nggak perlu takut telat lagi kalo bus saya tunggu nggak dateng-dateng. Selain itu, rute bus yang saya lewati semakin bagus. Armadanya semakin banyak dan jalur yang dilewatin nggak begitu macet lagi.

Sudah tiga bulan saya kembali ke rumah, rasanya lega dan bahagia. Setiap malam bisa bertemu ayah, mama dan adik. Walaupun kadang, ketika saya pulang mereka udah siap-siap mau tidur sih. Selain itu, bisa diantar ayah sesekali sampai naik Transjakarta, bisa sholat berjamaah, bisa mendengar lagi suara mama untuk membangunkan. Bisa mencium mama setiap saya akan berangkat kerja. Dan di atas semuanya, lebih hemat tentunya, jadi bisa nabung lebih banyak untuk jalan-jalan wkwkwk.


Depok, 30 Oktober 2018
Ashry

25/10/18

Tentang 2018

Yuhuuu... belum habis tahun ini tapi aku udah mau nulis refleksi tahun 2018 ini. Nggak berasa ya, 2018 udah di penghujung aja. Lalu, aku menelaah apa aja yang telah kualami sepuluh bulan belakangan. Mungkin aku akan bilang 2018 adalah masa kebangkitan semangat baru, wkwkkwkwk. Maksudnya, 2018 aku mulai semangat lagi untuk mencari apa yang aku suka. Terus mengeksplor apa yang work dan nggak works on me. Kalau tahun 2017 itu seperti tahun yang seperti dengan ketenangan, alias semangat di sana seperti datar-datar aja, tahun 2018 aku mulai mengumpulkan lagi semangat dan minat yang sempat tercecer entah kemana haha. Di tahun ini aku belajar untuk memantapkan hati kemana aku akan melangkah. Banyak berdoa juga tentunya. Aku juga belajar bahwa di beberapa skill aku kurang bagus, so I don't need to pay more time and efforts there. Lebih baik aku belajar dan menekuni apa yang berjalan baik di aku dan hasilnya pun istimewa. Contohnya, mungkin aku bisa masak, suka masak, tapi selama prosesnya aku nggak begitu enjoy, begitu juga pas hasilnya jadi, aku puas dan seneng, tapi mungkin kegiatan itu cuma 70% memberikan kepuasan dan kebahagiaan untukku. Tapi di kegiatan lain misalnya tidur siang, dari proses sampai hasil aku enjoy 100% hahahahhaha itu cuma contoh aja gaez. Yang jelas aku terus cari apa yang aku suka dan udah nggak aku suka lagi atau yang mungkin eh ternyata aku suka. hehehhehe. Jadi, aku menekuni kegiatan, pekerjaan atau hobby nggak sekedar ikutan atau cuma mau pamer hahahahha tapi bener-bener yang aku suka dan jiwai, amin. Ya, kurang lebih gitu deh di 2018 ini. Semoga kita semua bisa menekuni apa pun sesuai dengan jiwa kita ya, biar bahagia setiap harinya paripurna. Amin.

Cheers,
Ashry

23/10/18

Another random thought: God Knows Better than Us

Di suatu perlombaan aku pernah berdoa supaya kelompokku menang, eh ternyata enggak, padahal udah optimal banget nyiapinnya. Pas nggak menang, sungguh sangat ketjewa.
Beberapa bulan kemudian, eh, aku dan kelompokku menang juara 1 di acara yang jauh lebih besar.

Di lain waktu aku pernah nggak lolos seleksi di instansi yang kurasa itu lowongan fit banget sama aku wkwkw, kaya kantor idaman gitu deh (saat itu sih mikirnya gitu). Ternyata enggak, masuk seleksi wawancaranya juga enggak. Saat itu, aku ketjewa pastinya, dan mupeng dengan teman-teman yang lolos. Beberapa hari berikutnya, aku lolos di kerjaan yang sekarang, dan formasinya waktu itu cuma 1 orang. Dan setelah dipikir-pikir emang ini tempat yang terbaik. 

Pernah juga mau ikutan seleksi beasiswa, baru tahap adminnya aja udah mundur duluan karena TOEFLnya belum sampe waktu itu. Syedih sudah tentu. Tapi  beberapa tahun kemudian, lolos beasiswanya dengan banyak kemudahan. Dan setelah kupikir, aku dapet beasiswa di waktu yang terbaik juga. 

Itu segelintir cerita-cerita yang menyampaikan pesan bahwa, kita ga ada ide sama sekali kita fit di mana. Kecewa karena ditolak di satu pintu bisa jadi karena kita memang nggak cocok dengan kualifikasi di tempat itu. Tapi bukan berarti kita lebih rendah dengan kualitas yang lolos atau yang menang saat itu, bisa jadi memang bukan tempatnya, bisa jadi Tuhan menyiapkan waktu yang lebih tepat atau bisa jadi Tuhan sedang menyiapkan sesuatu yang lebih besar dari yang kita harapkan. Just trust, God knows Better than us!


sumber gambar



Cheers, 
Ashry 

26/09/18

Lima Hal Penting Yang Harus Diperhatikan Sebelum Liburan ke Negara Lain

sumber gambar

Salah satu hal yang menurut saya paling membahagiakan di dunia ini adalah menunggu waktu liburan yang sudah semakin dekat. Apalagi kalau urusan tiket, passport, visa dan urusan penginapan sudah aman alias tinggal nunggu waktu berangkat aja. Senang dan antusias pastinya. Tapi, jangan sampai suasana hati yang gembira akan menjadi sebaliknya karena kita kurang persiapan beberapa hal penting ketika sampai di Negara tujuan. Kan nggak efektif aja kalo ngabisin waktu seharian cuma untuk nyari converter colokan listrik di kota yang kita belum terlalu ngerti plus harga di sana biasanya lebih mahal juga. Untuk itu, harus banget mempersiapkan semuanya dengan baik supaya liburan kita aman damai lancar sentausa, amin. Biasanya saya memperhatikan 5 hal berikut ini ketika mempersiapkan liburan ke negara lain:

1. Converter Colokan Listrik
Setiap negara biasanya punya tipe colokan yang berbeda-beda. Akan lebih baik kalau kita sudah membawa converternya dari Indonesia. Apalagi kalo misalnya batre hp udah abis dan kita harus charge secepatnya. Biar nggak ribet, saya udah punya satu colokan yang international converter. Kalu mau beli, rata-rata harganya kurang dari 100 ribu rupiah.

2. Uang Yang Mencukupi
Ini pilihan masing-masing orang sih. Ada yang lebih nyaman semuanya pakai kartu kredit, atau ada yang bener-bener nyiapain cash. Kalau saya tipe yang bawa cash. Karena kalo nuker di negara lain kursnya biasanya lebih mahal. Kalau mau bawa cash, sebisa mungkin saya siapin jauh-jauh hari karena tempat tukar uang yang biasa saya datangi antrenya luar biasa. Oh ya, jangan lupa untuk cari info tempat penukaran uang yang rekomen di kota kita tinggal.

3. Provider telepon dan internet
Karena nggak semua negara menyediakan banyak fasilitas WiFi gratis di tempat umum, maka sungguh penting untuk cari info provider telepon yang rekomen untuk traveller di kota tujuan kita, selain itu cari tahu di mana lokasi belinya. 

4. Musim dan Cuaca
Biar nggak saltum bawa bajunya, cek-cek keadaan cuaca di tanggal-tanggal kita di sana. Jangan sampai jaket yang kita bawa kurang tebal atau sebaliknya.

5. Peta sistem transportasi
Biar sekarang ada GPS, biasanya saya selalu udah search duluan lokasi-lokasi di tempat tujuan. Lebih tenang aja kalau punya sedikit bayangan tentang peta kota tujuan. Di mana lokasi airport, main station, hotel tempat kita tinggal dan tujuan-tujuan wisata yang akan kita datangi. Tapi, memang mungkin ada beberapa orang yang lebih suka go show. Balik lagi ke preferensi masing-masing. Yang jelas setiapnya ada sensasinya. Hehe.

Oke kira-kira itu dulu aja, kalau ada yang butuh info tentang packing, saya pernah menuliskannya juga di di sini dan di sini. Terima kasih sudah membaca,  semoga liburannya selalu menyenangkan!

Cheers,
Ashry

12/09/18

Another curhat kurang penting: mood booster

Halo, seminggu yang lalu aku posting tentang masa-masa aku nggak semangat di sini . Lalu sekarang bagaimana kah keadaannya? Alhamdulillah udah lebih membaik, udah mulai bertenaga lagi. Jadi, aku mau nulis tentang bagaimana aku mengatasinya. Sebenernya sih enggak ada tips yang gimana-gimna ya. Aku juga nggak ngerti gimana bisa membaik lagi. Sehari setelah posting itu aku masih sibuk kerja as always, pas kerja sih seperti biasa aja. Tapi setelah pekerjaan berhenti, mulai deh langsung lemes nggak semangat lagi. Tapi udah kok sampe hari itu aja. 

Besoknya udah mulai kembali seperti sedia kala. Dan sepertinya, yang paling berpengaruh untuk mengembalikan moodku adalah menjalankan aktifitas seperti biasanya, mencoba serelaks mungkin ketika nggak kerja, daaaan ngobrol dengan orang yang punya kesukaan atau cita-cita yang sama dengan kita. Untuk relaksasi, biasanya dengan makan atau minum makanan kesukaan, baca buku, atau nonton film yang di suka. For me,  makanan yang selalu kebayang untuk jadi mood booster adalah makan pancake super gede dan tebel seperti yang sering aku lakukan wkwkwk. Tapi kemarin itu aku lagi baru pulang dari jalan-jalan dan kusadar kalo harus menggunakan uang baik2 supaya nggak keluar lagi cuma untuk makan2 mahal hahaha. Jadi harusnya aku buat sendiri pancakenya, tapi lagi nggak semangat untuk masak. Dan juga aku belum nemu resep pancake seperti yang aku suka makan di resto favorit. Oke, itu pe er ku banget untuk bisa buat pancake seenak itu. Doakan semoga ku bisa buat ya. 

Selain makan pancake yang kebayang di pikiranku adalah balik ke Adelaide supaya bisa jalan2 di taman lihat bebek, bunga2 atau bisa nyapa siapa aja yang lewat dengan nice bilang hi. Adelaide itu emang tempat yang tepat untuk menenangkan diri. Hehehehe UUA, Ujung-ujungnya Adelaide. Oh ya, Ngobrol dengan orang lain tapi yang punya mimpi dan semangat yang sama itu kaya ngingetin lagi kalo kita masih harus semangat karena ada banyak cita2 yang belum kita capai. Kemarin aku sempet ngobrol sama mbak Ika karena udah lama banget juga nggak ketemu. Sharing pengalaman kemana aja selama kita nggak ketemu dan rencana kita ke depan apa. 

Anyway, aku juga ga sengaja nemu catatan di blog orang lain kalo hal kaya gini lumrah banget asal nggak kelamaan. Ngerasa sedih, capek dan nggak mood ngapa2in secara nggak jelas.  Mungkin kemarin itu memang karena lagi period plus masih lelah baru pulang dari jalan2. Dan jalan2nya juga sekalian presentasi paper. Tapi I am not so sure juga sih kalau itu penyebabnya. Anyway, aku juga selalu percaya, dibalik rasa nggak enak yang kita rasain (sekecil apapun itu) pasti Tuhan juga menyiapkan cerita atau kabar yang baik. Baru aja aku baca caption di sebuah akun ig kaya gitu, katanya, tugas kita hanya bersiap! :) Sepertinya memang betul ya. Jadi ngingetin diri sendiri, ketika sedih ataupun bahagia jangan berlebihan dan lupa, karena setiapnya pasti ada masanya. 

Anyway lagi, aku lagi suka nulis-nulis postingan seperti diary ini lagi. Wkwk. Kelihatan receh kalo bahasa anak sekarang, hahaha. Tapi yowislah, kadang memang kita harus bersantai, menghargai recehan2 yang lewat dalam hidup. Apalhaaaa. Semoga sang mood pun kembali terus membaik, amin. 

04/09/18

Sepotong curhat kurang penting

Entah kenapa bawaanku beberapa hari ini letih, lesu, ngantuk, pokoknya nggak semangat. Kalo dipikir memang aku baru banget balik dari Malaysia, tapi kayaknya istirahatku juga cukup banyak. Kemarin beberapa hari emang sempet begadang. Sabtu malam aku emang niat banget mau cari tiket murah jadi aku baru tidur jam setengah 2 malam. Pertama kalinya aku mantengin web maskapai ketika ada promo 0 rupiah, wkwkw. Tapi malam itu aku nggak dapet tiketnya btw, karena pas mau bayar enggak bisa-bisa. Anyway, sekarang udah hari Rabu, dan aku merasa masih sangat mengantuk dan lemas. Iya sih memang aku lagi masa period, tapi biasanya nggak gini-gini amat. Tapi biar lemes gini biasanya aku masih semangat kerja, kemarin masih sempat buat target untuk banyak ngolah buku. Tapi hari ini OMG, aku sungguh ngantuk dari pagi. Oke, jarang-jarang sebenernya aku curhat nggak penting gini. Semoga segera bisa kusemangat lagi. Semoga kalian yang baca ini juga semangat selalu ya. Amin.


Cheers,
Ashry

30/08/18

Mengunjungi Colmar Tropicale




Karena ini kunjunganku yang ketiga kalinya ke Kuala Lumpur, aku mau ke tempat baru yang belum pernah aku kunjungi. Sebenernya sih ada banyak banget tujuan ketika kita udah sampai di Kuala Lumpur. Bisa cari tiket bis, keretea atau pesawat ke kota lain di Malaysia di luar KL. Tapi karena waktu yang aku punya juga nggak banyak, jadilah aku cari tempat yang masih terjangkau pulang pergi dalam sehari. Setelah browsing-browsing, aku dan sang adik memilih ke Colmar Tropicale. Colmar Tropicale merupakan Kota Perancis Kecil di daerah Bukit Tinggi yang dapat ditempuh selama 1 jam dari Kuala Lumpur.

Kami memilih hari Senin pergi ke sana karena menghindari weekend yang kayaknya akan ramai. Dan ternyata kata salah seorang temanku, kalau weekend layanan mobil shuttle dari Berjaya Time Square enggak ada, jadi harus naik taksi yang lumayan harganya. Malam sebelumnya aku dan sang adik udah keliling Berjaya Time Square untuk nyari counter Colmar Tropicale. Karena di webnya itu ditulisnya lokasi beli tiketnya di Berjaya Time Hotel, jadilah kami ke sana. Ternyata pas sampai sana sang staf di sana bilang kalo tiketnya ada di Mall alias Berjaya Time Square di lantai 8. Lokasinya memang satu area, tapi gedungnya luas banget. Jadi, kalo kalian mau beli tiket ke sana, langsung aja cus ke lantai 8 Berjaya Time Square ya. Naiknya pakai lift. Dan ada lift yang nggak ada lantai 8 nya. Di situlah perjuangannya wkwkwk. Besok paginya kami datang lagi ke Berjaya Time Square dan langsung ngia-ngira lift yang ada lantai 8nya yang ada di pinggir.
Ternyata benar, dan langsung kami meluncur ke lantai 8. Setelah memperhatikan nama-nama toko di sana akhirnya kami menemukan nama Colmar Tropicale, akhirnya. Dan setelah nanya dengan staf di sana, akhirnya kami masih kebagian tiket untuk yang jam 12 dan kembali pukul setengah 8 malam. Di KL setengah 8 masih sore btw. Baru azan Magrib. Sang staf juga memberi tahu kami di mana kami harus menunggu mobil shuttlenya, yaitu di depan lobby hotel yang ada air mancurnya. Oh ya, harga tiketnya 60 RM.

***
Sampai di Colmar Tropicale kami langsung menunggu mobil shuttle untuk ke Japanese Garden dan Botanical Garden. Jadi 2 garden ini ada di satu area. Tapi kami nggak ngeliat petunjuk arah kalau botanic garden ternyata di dekat situ juga tapi tetep harus jalan. Walhasil daripada kami menunggu mobil shuttle yang cuma 1 jam sekali, takut kesorean sampai Colmare lagi, kami cuma ke Japanese Garden aja. Di sana kita bisa sewa baju Jepang seharga 20 RM untuk pemakaian 20 menit. Selesai dari Japanese Garden kami ke Colmar Tropicale. Puas-puasin foto sampai sore. Oh ya, lokasi mushalla itu ada di lantai -2 alias di bawah parkiran, kalau mau tanya, bilang aja surau ada di mana. Kami ke sana juga bawa bekal makanan dan minuman yang cukup, di sana banyak restoran juga sih. Tapi karena siang kami cuma ngemil-ngemil ciki yang kami bawa aja hehee. Kesan pas sampai sana sih emang bagus banget bangunannya, tapi jangan bayangi tempatnya akan luas banget. Karena tempatnya di dataran tinggi, udara di sana juga sedikit sejuk. Airnya pun dingin segar. hehee. Info lebih lanjut bisa dilihat di web colmartropicale!










Depok, 30/8/2018

21/08/18

Indahnya "Tawangmangu"



Sekitar 1.5-2 tahun yang lalu, kantor mengadakan outbond di Tawangmangu. Awal mendengar kabar itu, aku nggak terlalu antusias. Karena, lha wong kampung eike di Karanganyar, dan dari bayi udah bolak balik ke Tawangmangu dan sekarang ngerasa jadi biasa aja, pengennya ke tempat lain aja kalo jalan-jalan, jangan ke sana lagi. Tapi, berhubung waktu itu ada kegiatan kantor juga yang aku harus ikut di Jogja, jadi nanti aku sekalian dari Jogja terus ke Tawangmangu, yaudah deh aku jadi ga nolak tawaran dua kegiatan itu, karena sekali dayung dua tiga pulau terlampui, sekalian bisa mampir ke rumah mbah Kakung juga kalo sempet. Setelah kegiatan di Jogja yang cepet banget itu selesai, bener deh itu gak sempet mampir kemana-mana, selesai acara, mobil yang mau ngeboyong kami ke Solo udah siap. Berasa orang paling sibuk di dunia banget kala itu, wkwkwkwk.

Sekitar Jam 9 malam kami sampai di villa di daerah Tawangmangu. Udaranya sejuk banget. 
Malamnya ada acara makan malam dan ramah tamah. Paginya, acara outbond pun di mulai. 
Di sini seru banget. Tiap kelompok di tugaskan berjalan mengikuti peta yang ditentukan, di tiap titik, kita harus foto. Nantinya, foto terbaik akan jadi pemenang.


di sekitar Tawangmangu


Mulai deh kita jalan-jalan mengitari rumah penduduk. Di sinilah aku mulai sadar, indah banget lingkungan di sana. Bersih, hijau dan segar. Biasanya kan aku kalo ke sana nggak nginap, langsung ke air terjunnya aja. Kami juga sempat mampir ke rumah penduduk yang memproduksi kerupuk. Seru banget ya, hahahaa. Hingga akhirnya kami sampai ke pintu masuk wisata air terjun Tawangmangu atau gerojokan sewu.



tangga yang harus dilalui

Begitu masuk, kita harus menuruni anak tangga yang panjang menuju air terjunnya. Di sekitarnya pohon-pohon. Di sana aku seperti merasa jatuh cinta lagi dengan tempat ini dan nggak nyesel udah ikutan ke sana lagi, haha. Padahal tadinya ga mau ikut. Aku ngerasa hutan di sana seperti semakin lebat. Monyetnya juga masih banyak. Entah perasaanku aja atau emang karena udah lama nggak ke sana. Aku jadi nggak ragu-ragu untuk merekomendasikan Tawangmangu kalo ada teman yang nanya, ke solo enaknya ke mana?


hutan di Tawangmangu
Setelah bermain sebentar di sekitar air terjun, kami kembali ke villa tempat kami menginap. Sampai di Villa, ada kegiatan permainan lagi, alamak capek banget yak, hahahaha. Setelah mengikuti beberapa permainan, aku istirahat di kamar, pas lagi mau tiduran, eh, ada temanku di luar katanya mau nyari angkot untuk ke Sarangan. Hoalah Sarangan, iya di sana juga ada Sarangan. Aku langsung sok tau banget dan pengen ikut juga hahahhahaha. Akhirnya kita berempat nyarter angkot untuk naik ke Sarangan. Sarangan ini isinya danau yang luas. Yang bagus itu pemandangan menuju Sarangannya, kiri kanan banyak perkebunan sayur plus agak berkabut karena dingin. Sampai di Sarangan, karena dingin jadinya laper kan, kita jajan bakso di pinggir danau. Dua temanku kemudian naik perahu boat, kalo aku nggak berani hahahhaa. Setelah cukup bercengkrama di sana, kami pun kembali ke Villa, lalu bersiap untuk istirahat dan besoknya kembali ke Jakarta. Aku pisah rombongan karena mampir dulu ke rumah mbah Kakung tersayang hehehe. Anyway, sekarang jadinya kalo di tanya sama orang kantor, kampungnya di mana mbak? aku gampang jelasinnya, di karanganyar, tempat out bond kita itu lho.. hahhaha karena sebelumnya agak rumit jelasinnya. hehehe



menuju Sarangan



Telaga Sarangan




09/08/18

Menikmati Banyuwangi: Surga Flora dan Fauna di Timur Jawa


Jika Anda ingin mengeksplor alam Indonesia, Banyuwangi yang terletak di Timur Pulau Jawa mungkin bisa menjadi pilihan. Saya dan lima sahabat saya memilih Banyuwangi di trip pertengahan tahun ini. Pertimbangan kami memilih kota ini karena kami melihat ada rute pesawat langsung ke Banyuwangi dari Jakarta saat kami mendatangi sebuah pameran maskapai penerbangan akhir tahun 2017 lalu. Harga tiketnya pun saat itu tidak terlalu mahal dibandingkan dengan destinasi kota yang lain, kami mendapat harga Rp 750.000 untuk pulang-pergi. Pertimbangan lain karena Banyuwangi memiliki banyak pilihan wisata alam yang indah, dari pantai, gunung, taman nasional dan hutan yang belum pernah kami kunjungi. Selain itu, lokasinya yang dekat dengan Bali membuat kami tertarik karena kami juga berniat bisa mampir ke Pulau Dewata itu. Berikut catatan singkat perjalanan kami, semoga bisa sedikit menginspirasi Anda untuk mengeksplor surga lain di sudut Indonesia.
Pesawat kami tiba di bandara Blimbingsari pukul setengah enam sore waktu setempat. Begitu tiba di bandara, saya mengagumi konsep desain bandara ini. Kesan go green sangat terasa karena ada kolam ikan di dalam bandara, atap bangunan yang dihiasi tanaman, kursi-kursi dengan material kayu dan di sekiling bandara terhampar banyak tananaman hijau yang menyejukkan mata. Selain itu, sambutan petugas bandara yang hangat menyapa kami ketika sampai di bandara dengan memberikan snack untuk berbuka puasa  membuat kami  merasa senang dan nyaman.  
Malam itu, dari bandara kami langsung menuju Warung Biru untuk makan malam sebelum ke penginapan. Warung Biru merupakan warung makan sederhana dengan berbagai macam makanan, terutama seafood. Kami menghabiskan uang sekitar Rp 210.000 untuk makan malam 7 orang dengan menu seafood yang beraneka macam.  Setelah itu, kami menuju Osing Deles untuk belanja oleh-oleh. Setelah puas berbelanja kami menuju penginapan di tengah kota Banyuwangi. Penginapan di Banyuwangi pun cukup murah. Kami memilih penginapan yang per malam Rp 250.000.  Setiba di penginapan, kami segera istirahat karena besok dini hari kami akan berangkat ke tujuan pertama kami, Kawah Ijen.
Pukul 2 pagi kami berangkat menuju Kawah Ijen dengan diantar oleh supir mobil rental yang kami sewa. Sesampai di lokasi pintu masuk kawah Ijen, suasananya sudah ramai. Suhu udara juga cukup dingin pagi itu. Kami memakai jaket tebal dan kaus kaki untuk menghangatkan tubuh. Kami juga sudah menyiapkan senter dan menyewa masker sebelum naik ke atas. Perjalanan mendaki puncak Ijen sangat tergantung dengan kecepatan masing-masing orang. Karena kami tidak terbiasa mendaki gunung, jadi kami memang lumayan lama untuk sampai ke atas. Track gunung ijen lumayan menantang karena tingkat kemiringannya lumayan tinggi. Selain itu jalannya juga berbatu kerikil, jadi kami harus sangat hati-hati. Bagi yang tidak mau jalan kaki bisa juga menggunakan jasa “taxi” yaitu seperti gerobak yang diangkut oleh dua atau tiga orang. Biayanya sekitar Rp 700.000 untuk sekali naik ke atas. Kami menggunakan jasa guide untuk membimbing kami karena di antara kami berenam belum ada yang pernah naik ke puncak Ijen jadi kami belum ada bayangan bagaiman rute pendakian tersebut. Biaya untuk guide sebesar Rp 200.000.

Suasana di Puncak Gunung Ijen

Sampai di puncak, pemandangannya sungguh indah. Saya tidak ingat sampai di atas pukul berapa, yang jelas matahari sudah mulai terbit. Kami memang tidak kebagian melihat blue fire karena hari sudah cukup terang. Tapi kami juga mendapatkan pemandangan sun rise yang tak kalah indah. Selain itu, kami juga melihat birunya air di dasar kawah. Setelah puas berfoto di puncak, kami pun turun. Perjalanan turun ke bawah juga tak kalah menantang seperti saat naik. Kami harus atur strategi agar kami tidak terpeleset di jalan yang curam, berbelok-belok dan berbatu kerikil.  Sang guide mengajarkan kami kalau kami harus lari-lari kecil untuk menuju ke bawah agar kami tidak merosot. Kebayang kan gimana challengingnya!

Track yang harus dilalui di Gunung Ijen



Tujuan kami berikutnya setelah dari Kawah Ijen adalah Taman Nasional Baluran. Taman Nasional Baluran merupakan salah satu taman nasional yang ada di Banyuwangi. Taman Nasional ini ternyata cukup luas. Tujuan kami di Taman  Nasional ini yaitu ke Savana Bekol dan Pantai Bama. Jarak dari pintu masuk ke Savana Bekol cukup jauh dan keadaan jalan yang tidak mulus. Di tambah lagi dengan panas terik siang itu, safari tripnya sungguh terasa. Kami bertemu beberapa hewan selama perjalanan. Kami tidak diperbolehkan untuk turun dari mobil selama perjalanan, hanya di beberap spot saja kami bisa turun dan berfoto di spot tersebut. Spot pertama kami bisa berhenti yaitu di Savana Bekol, lalu di Pantai Bama. Kami tidak terlalu lama di pantai Bama, hanya istirahat sebentar untuk sholat Zuhur dan makan siang untuk yang tidak berpuasa. Oh ya, di pantai ini juga banyak sekali kera. Jadi hati-hati kalau membawa makanan. 



Pantai Bama

Savana Bekol

Setelah dari Taman Nasional Baluran kami pulang ke penginapan. Hari sudah sangat sore ketika kami sampai di penginapan.

Esoknya, perjalanan kami awali ke De Djawatan. Dari informasi yang saya dapatkan, tempat ini merupakan kawasan hutan lindung milik Perhutani setempat. Kami datang masih pagi sehingga masih sangat sepi. Lokasinya pun tidak jauh dari Jalan Raya sehingga mudah diakses. Sungguh nyaman sekali pagi itu berada di antara pohon-pohon Trembesi yang besar dan rindang. Di sana juga terdapat rumah pohon yang bisa kita naiki. Setelah dari De Djawatan kami menuju Taman Nasional Alas Purwo.


De Djawatan

 Sepanjang jalan ketika mendekati alas ini sudah sangat terasa suasana hutannya. Di kiri kanan kami pohon-pohon hijau yang lebat dan rindang. Jalanan menuju taman nasional pun juga bagus.  

Perjalanan menuju Alas Purwo

Tiba di Alas Purwo


Setelah membeli tiket, kami menuju Padang Rumput Sadengan yang merupakan Savana tempat berkumpulnya hewan-hewan. Di sini kita bisa naik ke sebuah menara yang tidak terlalu tinggi, melihat kerumunan kerbau di tengah padang rumput. 

Padang Sadengan

Padang Sadengan 

Setelah dari Sadengan kami menuju G-Land atau pantai Plekung. Walaupun pantai ini masih di area Alas Purwo, kami harus berganti kendaraan yaitu mobil Jeep untuk masuk ke area G-Landa karena memang jalannya sungguh sangat menantang.  Setelah 30 menit perjalanan dengan Jeep, kami sampai di G-Land. Pantai ini masih sangat bersih, banyak digunakan untuk berselancar oleh wisatawan asing, dan dihuni oleh banyak kera. Kami cukup lama menghabiskan waktu di sini. Ketika hari sudah sore kami kembali ke penginapan.

G-Land atau Pantai Plekung

Bersantai di G-Land

Di hari ketiga, kami menyebrang ke pulau Menjangan di Bali Barat. Kami menyebrang pukul 5 pagi dari pelabuhan Gilimanuk, oh ya kami menggunakan taksi daring menuju Gilimanuk dari Penginapan. Lama waktu menyebrang kurang lebih 1 jam. Sampai di pelabuhan Ketapang, kami sudah dijemput oleh mobil sewaan yang akan mengantar kami menuju ke pelabuhan di belakang Mimpi Resort Menjangan. Kami sudah membuat janji dengan local guide Bli Dika yang juga akan mengajari kami snorkeling. Sampai di pelabuhan di belakang Mimpi Resort kami berganti pakaian lalu menyebrang dengan menggunakan perahu menuju pulau menjangan. Pulau menjangan pagi itu masih sangat sepi.  Air laut di Pulau Menjangan saat itu sangat bersih. Mungkin karena musim panas. Kami juga melihat beberapa menjangan berjalan di sekitar kami di tepi pantai.  Kami berenang dan snorkeling kurang lebih dua jam.  

Pulau Menjangan

Pulau Menjangan

Selain menjadi guide dan mengajari Snorkeling, Bli Dika juga memberikan jasa foto di dalam laut. Rincian biaya selama di Pulau Menjangan sebagai berikut: Biaya untuk menyewa perahu boat sebesar Rp 525.000 (bisa muat 10 orang), asuransi Rp 4.000/orang, tiket Rp 30.0000/orang,  local guide Rp 250.000, alat snorkeling dan plampung Rp 60.000/orang, parkir mobil Rp 10.000, foto di dalam laut Rp 150.000. Setelah puas main air, kami kembali ke pelabuhan, lalu bersiap pulang ke Banyuwangi. Pesawat kami kembali ke Jakarta besok sore. Sebenaranya beberapa dari kami rencananya akan pulang besok paginya. Namun karena pesawat pagi diundur menjadi sore, kami jadi masih punya waktu hari menghabiskan waktu di Banyuwangi. Kami gunakan untuk istirahat dan ke salon di sebelah hotel yang juga ternyata harganya lebih murah dibandingkan di Jakarta!
Sekian catatan perjalanan Banyuwangi ini, semoga lain waktu bisa kembali ke Banyuwangi lagi. Tujuan wisata di Banyuwangi ini memang banyak. Masih ada beberapa tempat yang belum kami kunjungi. Jika Anda berniat mengunjungi Banyuwangi, tentukan lokasi yang ingin Anda kunjungi sebelumnya dan pastikan rute tujuan wisata yang searah setiap harinya agar perjalanan lebih efisien tidak memakan banyak waktu. Mengingat dari satu destinasi wisata ke wisata lainnya cukup jauh. Semoga catatan perjalanan ini bermanfaat.


Salam, 
Ashry 

15/07/18

Life report tentang cita-cita keliling Indonesia

Hi!

Salah satu keinginanku di tahun 2015 ketika balik ke Indonesia lagi adalah emang mau keliling Indonesia. Lalu selama 3 tahun ini alhamdulillah banyak kesempatan untuk mengunjungi daerah-daerah di Indonesia. Entah untuk kerjaan atau emang liburan sendiri. Seringnya sih liburan sendiri.

Anyway, ternyata bener kan, apa yang Kita tulis, apa yang Kita inginkan bisa tercapai. Salah satu daerah yang aku ingin banget kunjungi adalah Banyuwangi. Sempet nulis di komen Fb juga kalo pengen banget ke Banyuwangi. Lalu, ujug-ujug secara nggak direncanakan dapet aja tiket promo ke Banyuwangi dan ada gang trip yang oke-oke aja kalo ke Sana juga. Dan Kita ngabisin waktu nggak cuma pas weekend tapi 5 Hari ma men. Wkwkwk. Alhamdulillah. 
Puas banged keliling Banyuwangi, dari mendaki gunung, ke safari, ke pantai dan nyebrang laut ke Pulau Menjangan yang di Bali Barat juga. 
Oh ya, selama 3 tahun ini juga udah beberapa Kali ke Bandung, Jogja dan Solo. 
Lalu, kayaknya ya, setelah tiga tahun ini keliling Indonesia, aku mau menanamkan keinginanku lagi kalo sebaiknya tahun depan aku mulai rajin nabung untuk ke negara-negara di luar negeri, kayak Jepang, Eropa, Australia dan US. Mimpi dulu gak papa ya. Hehehe. Ke dalem negeri nggak papa juga si, tapi biar semangat lagi aja nabung dan jalan-jalannya. Biar lebih fokus gitu nabungnya karena biaya yang dikeluarkan untuk jalan-jalan di dalam dan ke luar negeri itu mirip-mirip. Jadi nabungnya biar bisa diprioritaskan untuk ke luar negeri dulu aja. Semoga semesta mengiyakan, semoga Tuhan mewujudkan. Amiiin 

Jakarta, 15/7/2018. 

22/03/18

"Memperpanjang Passport" di "Mall Pelayanan Publik Jakarta"


sumber gambar

Halo, saya mau cerita pengalaman saya memperpanjang passport di Mall Pelayanan Publik Jakarta. Bagi yang belum tahu, mall pelayanan publik itu adalah mall yang isinya segala macam pelayanan yang dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta. Jadi bukan mall pusat perbelanjaan ya hehe, lokasinya ada di sebelah Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan. Nah, salah satu layanan yang mereka miliki adalah counter imigrasi yang khusus untuk layanan perpanjangan passport. Minggu lalu saya mencoba layanan ini dengan tahapan sebagai berikut: 

1. Install aplikasi "antrian paspor"
2. Cek jadwal di hari Sabtu aja karena kalo ga salah antrian dibuka jumat malem.
3. Pilih kanim Dan jadwal yang cocok. Saya pilih Mall Pelayanan Publik Jakarta. Pas cek jadwal di hari Sabtu masih banyak yg kosong di minggu depan, depannya lg dari hr itu.
4. Print bukti antrian
5. Menyiapkan kelengkapan dokumen: Utk passport sejak tahun 2009 yang diperlukan adalah: Fotokopi KTP Dan passport lama halaman depannya ajah di kertas A4 jangan digunting (1 lembar aja masing2).
6. Datang 15 menit sebelumnya sesuai jadwal.
7. Ambil nomer antrian di lantai 1.
8. Naik ke lantai 3.
9. Duduk nunggu antrian dipanggil (loket imigrasi ada di loket 23 dan 24 Dr pintu masuk ke kanan)
10. Dipanggil
11. Nyerahin berkas
12. Nunggu difoto
13. Difoto + ditanya2
14. Diksh bukti utk bayar
15. Bayar paling lambat 7 Hari setelah daftar
16. Passport jd 7 Hari kerja setelah bayar (utk e passport)
Total waktu proses mengurus kurang lebih 1-1.5 jam. In my case,
Datang jam 12.30. Jam 13.00 dibuka layanan. Dipanggil penyerahan berkas 13.15. Dipanggil foto 13.30. Selesai 13.45.

Sekian pengalaman yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat ya!

20/02/18

Cara Mengurangi Memory Email yang Penuh

sumber foto


Beberapa hari lalu saya tanpa sadar tidak bisa menerima dan mengirim email karena email saya penuh. Baru sadar pas besoknya mau ngirim email, eh ternyata ada notifikasi kalau email saya udah super penuh jadi nggak bisa ngirim atau nerima email. Di situ ada penjelasan kalo saya harus segera mengosongkan memori atau melanggan untuk mendapat kuota memory yang lebih besar. Okey, karena saya masih berusaha untuk mau ngurangin aja darapada melanggan, jadi saya utak-atik gimana caranya supaya seenggaknya ada space untuk email-email baru. Saya sempat tanya-tanya juga di status fb supaya dapat tips dari teman-teman yang lain. Dan ternyata dapet tips yang lumayan wkwk. Berikut ini beberapa caranya (saya pakai gma*l ya):

  1. Kosongkan email bermuatan besar (search di email dengan: "has:attachment larger:10M")
  2. Kosongkan email promosi dan sosial media (Sila cari di youtube tutorial menghapus email secara cepat) 
  3. Pastikan email dihapus permanen. (Cek folder sampah, dan klik hapus permanennya). 
  4. Cek go*gle drive, hapus juga file yang nggak dibutuhkan 
  5. Cek go*gle photos, relakan foto-foto yang kurang penting untuk dihapus. 
  6. Dapet tips dari teman, kalo kita sering post di google maps, kuota memori kita bisa bertambah.
Sekian tipsnya, semoga bermanfaat!

Salam,

Ashry

11/01/18

5 Kafe/Resto di Jogja yang Wajib Dicoba

Jogja merupakan salah satu kota wisata di Indonesia yang lumayan terjangkau, baik dari segi jarak maupun biaya. Kalo ke kota ini, dari mulai wisata alam, wisata belanja, wisata sejarah sampai ke wisata kulinernya. Sudah berapa kali saya ke Jogja, berikut tempat-tempat terkini yang layak untuk dicoba ketika mengunjungi Jogja (tulisan ini dibuat awal tahun 2018 ya):

1. House of Raminten.
Kalo punya teman dari luar negeri, rekomen banget untuk mengajak mereka makan di sini. Karena tempat ini sungguh kental dengan suasana Jawanya. Para pelayan mengenakan pakaian tradisional Jawa. Selain itu, makanan yang disajikan juga makanan-makanan khas Jawa. Dan, harganya pun sangat terjangkau.

Mie godog di House of Raminten 


2. Jejamuran
Walaupun lokasi restoran ini jauh dari Malioboro, restoran ini sungguh sangat layak untuk dikunjungi. Karena yang pertama, masakannya unik, semua makanan dibuat dari berbagai olahan jamur. Jadi, jenis masakannya masakan Indonesia seperti rendang, sate dan tongseng, tapi isinya jamur. Unik kan? Selain unik, rasanya juga juara! Dari segi harga juga terjangkau. Selain itu, restoran ini luas, begitu juga tempat parkirnya. Tempat yang oke untuk membawa rombongan dengan jumlah besar untuk ke sini.


Berbagai makanan dari olahan jamur di Jejamuran


3. Roaster and Beer
Kalau 2 restoran sebelumnya merupakan restoran dengan makanan ala Indonesia khususnya Jawa, Resto ini menawarkan menu dan suasana ala western. Yang oke dari restoran ini adalah suasananya, dekorasinya (ada boneka Teddy Bear yang gede banget), rasa makanan yang lumayan, dan harga yang masih reasonable.

Burger yang unik di Roaster and Beer 


4. Tempo Gelato di Kaliurang
Capek jalan seharian keliling Jogja, pengen something sweet dan unik? ke Tempo Gelatto aja! Heheee. Di sini, selain ukuran gelattonya yang besar, rasa gelattonya juga unik-unik, misalmya rasa kemangi dan jahe. Selain itu, tempatnya juga nyaman untuk leyeh-leyeh karena hampir di semua meja dekat dengan colokan.

Gelato rasa Matcha dan Milo (kalo nggak salah) di Tempo Gelato 


5. Brick Kafe
Selain kafe ini sungguh sangat instagrammable (hampir di setiap sudut kafe ini instagram genic), jenis kopi yang ditawarkan juga beraneka macam dan rasanya pun juga lumayan.

Berpose ala di depan kafe di London wkwkwk alias di Cafe Brick Jogja



Sekian infonya, selamat berburu kuliner-kuliner enak di Jogja!