Tere Liye. Rembulan tenggelam di wajahmu. Jakarta: Republika, 2009.
Rembulan tenggelam di wajahmu mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang pria bernama Ray. Cerita diawali ketika Ray, seseorang yang sejak kecil mengagumi rembulan tergeletak di rumah sakit karena koma. Di saat itulah, ia berkesempatan kembali ke kehidupannya beberapa tahun silam dengan diantarkan seorang malaikat. Banyak pertanyaan-pertanyaan hidup yang selama ini ia tidak temukan jawabannya terjawab melalui perjalanan ke masa lalunya itu. Di mulai dari kisah masa kecilnya di panti asuhan, masa remajanya di sebuah rumah singgah, keterlibatannya dengan kriminalitas, pertemuannya dengan sang istri si gigi kelinci, kepergian istri dan anak-anaknya, hingga kesukesannya menjadi seorang pengusaha. Melalui kisah hidup Rai, kita diajak untuk lebih memahami hakikat kehidupan. Ada hukum sebab akibat yang melandasi setiap kejadian yang kita alami. Jika kita pahami lebih dalam, apa yang kita beri adalah apa yang kita dapatkan di kehidupan ini. Entah sekarang, entah nanti. Entah saat kita masih ada atau ketika cucu-cucu kita yang mengalami. Alur cerita ini maju mundur dengan perpindahan dari tiap alurnya sangat halus. Penggunaan bahasa yang sangat santun membuat kita tersentuh. Di akhir cerita, arti dari Rembulan tenggelam di wajahmu terjawab, jika kita menatap Tuhan tanpa tabir maka seluruh rembulan dan semesta alam akan tenggelam tiada artinya, seluruh pesona dunia akan lenyap dan hidup akan menjadi indah. Rai memiliki kesempatan untuk kembali ke masa lalu karena ia selalu memandang rembulan, memandang ciptaanNya. Mengeluarkan isi hatinya pada rembulan. Apalagi jika ia langsung memandangNya, berbicara pada Tuhan di setiap malamnya. Mungkin hidup Rai akan lebih baik dari sekarang. Hidupnya tidak akan hampa karena ia akan mengetahui tujuan hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar