Pages

26/11/15

Cerita Gaun

Waktu itu aku lagi jalan-jalan sama mochan ke sebuah mall terkenal di daerah kuningan. Tiba-tiba aku liat baju cantik banget. Kayaknya sih yang jual jahit sendiri bajunya jadinya nggak pasaran. Gaun itu langsung mencuri hatiku pada pandangan pertama. Ga pake mikir lama, langsung deh terjadi transaksi gaun cantik bak permaisuri seharga ga lebih dari 150 rb rupiah. Feelingku bagus banget sama ini baju. I felt that I will wear that gown in a very special occasion (lebey). Walaupun ga kepikir apa, tapi ngerasa aja demikian karena bajunya cantik dan di badan eike pas banget. Ga perlu direparasi lagi. Warnanya pun warna ungu pucat kesukaan sang permaisuri *benerin mahkota* *kabursebelumdijewer*.


Tahun pun berlalu dengan bertabur kebahagiaan dan sesekali kegalauan. Si gaun cuma dipake beberapa kali kondangan. Sekali kalo ga salah. Hingga akhirnya aku harus meninggalkannya di lemari smentara untuk study abroad *halah.


Hari pun berlalu lagi dengan dinamika dan suka dukanya. Hingga akhirnya alhamdulillah aku lulus dan akan hadir di acara wisuda. Padahal dulu ga kebayang akan bisa ikut wisuda. Karena dengar cerita teman-teman yang pada nggak sempat wisuda karena udah pulang duluan. Tapi ternyata aku bisa ikut wisuda juga. Dannnn sebagai orang yang concern banget sama dandanan, hahaahaa yang ada di kepalaku waktu itu cuma gaun itu. Padahal aku udah bawa satu stel kebaya yang sebenernya ga niat juga untuk wisudaan. Atau mungkin aku bisa cari baju yang lain di sana. Tapi enggak... aku maunya gaun cantik itu. Akhirnya, aku minta tolong dikirimkan paket ke seorang teman yang lagi liburan. Itu sekali-kalinya aku nitip barang biasanya sangat sungkan merepotkan orang. Hahahaa. Tapi berhubung temanku ini bilang oke masih bisa untuk dititipin, jadi deh itu baju diterbangkan. Dari Indonesia ke kupang dulu baru ke Adelaide.

Dan tadaaa...gaun itu aku kenakan di hari yang sangat spesial yaitu hari wisudaku. Dan banyak yang bilang keceh cantik cetar badai syalalala hahahhaha. Alhamdulillah..alhamdulillah. dulu ga kepikiran kalau gaunnya akan dipakai wisuda di oxford (edeleide seusss adelaide) kakakka. wkwwkwk. Pokoknya intinya demikian.


*another curhat tak penting

20/11/15

Random kepo

Sebut saja temanku namanya kak Fina. Sebut saja ada mas bule rupawan bernama mas Fernando. Kak fina ini memang dekat sama mas Fernan, tapi ya sebatas hubungan profesional. Kak fina mengagumi sifat baik mas Fernan yang ramah, asik dan ganteng. Ganteng kata sifat yes. Tapi berhubung mas Fernan ini profesional sekali, dia gak mau temenan sama kolega kerjanya di facebook. So, kak Fina dan mas Fernan ga temenan di fb, begitu jg dengan aku *gapentings. Lalu aku kepo dong, iseng abis waktu itu. Aku search lah di fb namanya mas Fernan.

Dan...tarararaararaa aku langsung heboh manggil kak Fina...


"Kaaaaak liaaaaat.. foto profilnyaaaaa... "


Ternyata foto profilnya mas Fernan adalah foto sama kak Fina.


Gimana nggak bahagia coba ~


Ternyata ada manfaatnya juga kekepoan random bin tak beralasan gue. Lol



*smua nama disamarkan jauh dari nama aslinya tapi ceritanya nyata apa adanya.

08/11/15

Merayakan hari Kartini: just another random unit 82 story

Di suatu hari yang cerah, aku harus buru-buru melibat libat kain dan baju adat karena siangnya akan ada acara peringatan hari kartini di kampus. Paginya sempat ngedit-ngedit tugas dulu sebentar sebelum mas arief dan kawan-kawan datang menjemput. Ketika sudah rapi jali pake baju jawa lengkap dengan kain dan dodotannya, ya keleus dodotan. Mas arief tiba-tiba telepon.

"Ci.. mobil gue penuh... jadi kayaknya nggak bisa..." mas arief dengan nada merasa bersalah berkata di sebelah sana.

"Aaaaa.. mas... yang bener aja..." ya males aja gitu eike naik bus dengan dodotan. Ya keleus dodotan. 

Tapi tak lama kemudian mas Arief menenangkan dengan berwibawa.

"Nggak. Gw udah di parkiran unit 82 nih".

Huwah lega hatiku lega.

"Kita ganti baju di rumah lu aja ya ci"

"Uwokay... sini sini pada ke sini"


Beberapa menit kemudian, rumah menjadi salon dadakan. Dengan adegan sebelumnya sibuk ngeberesin kamar yang berantakan secepat kilat sebelum mereka datang. Hahaha.

Oh mereka datang dengan seorang teman yang aku baru ketemu. Mereka bilang,
"Aci, kenalin nih.. ida dari New Zealand, dari Malaysia tapi kuliah di NZ"
Oh oke. Aku pun mempersilahkan mereka duduk.

Kami pun bercengkrama dengan asiknya sambil dandan-dandan. Berhubung di rumah ga ada apa-apa cuma ada kerupuk, jadi aku cuma menawarkan kerupuk-kerupuk tersebut. Dan mereka doyan dan lahap makan kerupuk tersebut. Aku pun bertanya lagi dengan kak ida, teman kak arief dan kak zaya yang katanya dari NZ. Nznya di kota apa? Kali aja nanti ada kesempatan berlibur ke sana jadi ada kenalan. Dengan menahan tawa kak ida bilang, gila ini orang semua, bohong, aku kuliah di sini. -gubraks. Ternyata kak ida juga merupakan adelaiders, aktingnya mas arief dan kak zara meyakinkan sekali. Sempet-sempetnyaa akting -.-. Kemudian, kami pun bercakap-cakap kembali membahas bahasa Indo dengan bahasa Malaysia yang serupa tapi tak sama. Diselingi canda tawa dan senda gurau sambil berdandan supaya tampil prima dan kece di acara hari ini. Setelah rapi jali dan beberapa kali di telepon panitia acara kapan kami datang, akhirnya kamipun berangkat.

Sampai di lokasi, acara sudah dimulai. Dan cuma kita berempat aja yang pakai baju daerah niaad banget. Ya kalo ga niat bukan mas arief, kak zaina dan ashry namanya. Hahahahha. Yang lain cuma pakai baju batik sederhana, sedangkan kami meni riweuh dengan dodotan dan segala kembang goyang. ya keleus dodotan. Mas arief pun menyiapkan dua kostum pulak. Jadi nanti di tengah acara dese ganti kostum lagi.
ok 
Akhirnya tiba giliran aku dan kak arief untuk membaca puisi. Setelah sebelumnya banyak peserta yang baca puisinya kece badai menggemparkan panggung acara. Pada teriak-teriak. Tapi yang duet cuma aku dan kak arief, hahahha. Pan kalo ga aneh-aneh dari yang lain bukan aku, mas arief dan kak zara namanya. Kami membacakan puisi dari siapa ya waktu itu, pokoknya kami nemu puisinya dari browsing pas tadi dandan di rumah. Akhirnya kami baca puisi dengan cool, calm and confident. Seru-seruan ajah.

Setelah baca puisi, tibalah waktunya untuk peragaan busana. Kami jalan satu persatu melenggak lenggok di panggung bak ratu sejagat. Bukan cuma jalan, tapi kami harus menceritakan kostum kami hari itu. Mas arief udah gantu kostum lagi tapi gatau itu kostum dari mana. Lol. Aku pun menjelaskan kalau kostumku ini adalah jawa klasik. Woelah. Hahaha. Mba ani komen, kalau aku malah kaya pake baju manten. Hahaaha.

Setelah peragaan busana kami pun kembali duduk di kursi penonton sambil mengikuti acara berikutnya. Diselingi makan, selfie serta wefie. Kemudian tiba-tiba mas August dipanggung memanggil namaku, ternyata aku akan menerima sertifikat karena akan lulus semester ini. Rasanya jadi terharu, padahal baru awal semester tapi sudah di remind bahwa akan lulus semester ini. Huah sedih pol.

Acara berikutnya yaitu sampai di penghujng acara untuk pengumuman pemenang. Akhirnya kami semua pun menang. Aku menang lomba foto yang dipost di akunnya ppia unisa. Hahaaha.
Setelah itu kami pun pulang. Mereka mampir lagi ke rumahku untuk sholat ashar dulu. Aku buatkan teh manis panas biar pada fresh, halah apalah. Mas arief sempet tiduran dulu karena tepar hahaha. Dan mereka pun pulang sehabis magrib.

Akhirnya hari yang random itu pun berlalu dengan indahnya~

06/11/15

Barang yang perlu dibawa ketika akan sekolah ke Australia

Mikirin barang apa aja yang perlu di bawa untuk pergi belajar di negara orang emang agak bingung ya. Kayaknya takut aja ada yang nggak kebawa. Pas mau berangkat ke Adelaide setahun setengah yang lalu, aku browsing dan tanya-tanya ke teman untuk cari tau barang apa aja yang penting untuk di bawa. Mereka bilang si pada dasarnya hampir smua kebutuhan sehari-hari ada dan mudah di dapat di Australia. Dan ternyata emang benar. Untuk makanan juga ada banyak asian groceries yang menyediakan bahan-bahan masakan Indonesia. Apalagi mungkin di kota besar seperti Melbourne dan Sydney yang punya banyak pilihan restoran Indonesia. Jadi nggak perlu bawa banyak makanan banyak si menurutku. Mungkin cukup membawa persediaan makanan untuk tiga empat kali makan aja begitu sampai di Australia. Yang penting pas sampai Aussie, langsung hari itu juga cari supermarket terdekat untuk menyetok bahan makanan. Untuk list lengkap yang lain mungkin udah ada banyak dikasih tau di blog yang lain. Jadi, di postingan ini aku kasih barang yang menurutku lumayan penting aja yaitu sebagai berikut:

1. Baju renang muslim untuk yang pakai jilbab. Kalau suka renang, jangan lupa di bawa baju renang muslimnya yg oke. Karena di sini agak susah nyarinya.

2. Kalkulator yang biasa aja. Jangan yang pake sin cos tan. Di sini juga ada sih yang  jual. Tapi kalo di Indonesia punya, di bawa aja deh. Karena biasanya untuk ujian dibolehinnya bawa kalkulator yang biasa kaya gini. Kalo ujian cuma sekali, beli baru kan agak sayang juga.

3. Long john.
Bawa long john 3/4/5. Jangan cuma satu. Tapi bisa juga sih cari di sini tapi kayaknya lebih enak long john yang dari jakarta huehehe.

4. Colokan yang untuk ausie. Bawanya juga jangan cuma satu. Dua atau tiga. Di sini ada juga sih. Tapi mending bawa aja dr Indo yang harganya lebih murah.

5. Obat-obatan pribadi yang mungkin susah dicari di sana.

6. Kosmetik. Di sana juga suka diskon sih, tapi bawa dari Indo ukt kosmetik2 yang dipakai sehari2 oke juga karena lebih murah.

7. Setrikaan. Karena setrika di sana watt nya besar, jadi suka sayang listrik kalo nyetrika pakai setrikaan sana haha, tapi kita juga jadi terbiasa untuk jarang nyetrika kok. Selain nggak ada waktu, entah kenapa, baju juga nggak kusut kalo nggak disetrika.

Kayaknya sih itu aja. Oya, kalau mau beli laptop atau handphone, beli di sana juga bisa, kadang suka ada diskon-diskon khusus untuk new student.


Semoga bermanfaat ya!

ditulis di sana dan di edit di sini jadi agak banyak eror di penulisan di sini dan di sana.

Depok, 5 Oktober 2015

05/11/15

tentang nasib yang tak akan tertukar: Another random thought

Selama di sana aku suka bingung karena kulitku ini menjadi sangat kering. Seperti biasa, suka heboh sendiri di kaca, nyari skin care yang cocok dan ngurangin makanan yang kayaknya memicu timbulnya jerawat. Kulitku memang dari sananya sensitif jadi cepet merah, kering atau berjerawat. Selama di sana jerawat alhamdulillah udah berkurang tapi malah jadi kering banget.

Mba Fira ternyata punya problematika yang sama. Aku hampir ga percaya pas dia bilang dulu mukanya jerawatan. Selama di Adl kulitnya udah bagus karena udara mungkin. Mba fira kemudian cerita, mbak yang suka bantu-bantu di rumahnya itu kulitnya muluuus banget padahal nggak pernah pakai perawatan apa-apa.  Sedangkan mba Fira selalu sibuk dengan berbagai perawatan skin care dan ngerasa jerawat masih aja suka dateng. Mba Fira bilang, kamu mau kulitnya mulus kaya mbak xx, tapi kerjaan dan rezeki kamu ditukar juga? Nggak mau kan. Yaudahlah kita rawat semampu kita aja yang terbaik. Nggak usah banyak protes. Toh, Tuhan juga ngasih rezeki dan kelebihan kita di yang lainnya.

Seperti biasa, aku cuma ngangguk-ngganguk mendengarkan ceramah mba Fira edisi perihal jerawat dan tukar nasib tsb *lol*.

03/10/15

Sebuah desa kerlap kerlip

Waktu itu supervisorku di tempat projek ngerekomen sebuah tempat di SA yang bagus untuk dikunjungi pas natal. Nama daerahnya, Lobethal. Langsung deh aku cus ke sana, kebetulan mba Ari dan keluarganya juga mau kesana jadi aku bisa nebeng hehehe. Kami pun berangkat ke daerah itu. Ternyata, daerahnya merupakan di sisi Adelaide yang merupakan daerah perbukitan. Satu desa itu menghias rumah mereka dengan hiasan natal yang sangat indah.
Kami menyusuri jalanan komplek perumahan yang naik turun, memandangi setiap hiasan yang dipajang di depan rumah. Tempatnya sepi. Ga keliatan ada orangny di rumahnya. Dan entah kenapa aku sangat suka suasananya. Seperti berada di negeri entah di mana. Sunyi, kerlap kerlip dan indah.

Aku mengambil banyak gambar di sana dan beberapa aku post di facebook. Pas sampai di jakarta lagi dan kembali bekerja, pak Jemy seorang security di kantor menunjukkan handphonenya kepadaku. Ternyata Ia menyimpan beberapa gambar yang aku post di fb, gereja dan kerlap kerlip hiasan natal. Aku nggak menyangka efek fotoku sampai segitunya. hahahaa apadeh.

Bagus banget ya mbak? Ucapnya syahdu.

Iya pak. Banget!. Ucapku penuh rindu.

Rindu Adelaide maksudnya. Krikkrikkrik

Jakarta, mula Oktober 2015.

22/09/15

Pulang malam

Waktu itu seperti biasa, aku keluar perpustakaan sudah cukup malam. Biasanya memang banyak juga yang masih menunggu bus di jam-jam segitu, kira-kira jam setengah sepuluh malam. Tapi waktu itu halte bus sepi sekali, tidak ada satu pun orang. Dengan ragu-ragu aku menyebrang menuju halte tempatku menunggu bus. Dari arah sebrang, seorang pria muda melihatku dan sepertinya senang dengan kehadiranku. Aku pun sampai halte dengan perasaan waswas, karena si pria muda ini mendekatiku. Ia bertanya nomer bus. Aku pun menjawab sepengetahuanku. Bus yang ia tanya memang lewat di halte ini. Aku sedikit tenang karena kemudian ada orang lain yang juga menunggu bus di halte ini. Aku pun malah jadi ngobrol dengan pria ini. Haha. Dia berumur dua puluh enam tahun, dua tahun lebih muda dariku. hahhahaha. Dari perawakan sih kurus dan tinggi, oke deh lumayan cakep. Tapi aku mulai deg-degan lagi ketika orang lain yang menunggu di halte ini mulai naik bus. Ini berarti tinggal aku berdua dengan pria ini. Dan, bis yang seharusnya di jadwal bus datang, belum datang juga. Aku sambil chat sama temanku yang masih stay di perpus. Aku bilang ke dia kalo aku ketakutan, karena diajak ngobrol orang ga dikenal. Tapi temanku malah becandain. Aku bilang, serius..aku takut. Dia bilang, yaudah santai aja, diladenin aja pertanyaannya. Karena hari semakin larut dan feelingku mulai nggak enak. Aku pun berinisiatif untuk meninggalkan cowok ini. Aku bilang ke dia kalau aku mau ke arah city aja karena bisku lama. Aku mau nyebrang. Dan ketika kami mau berpisah, cowok ini mengajakku salaman. Aku stay cool. Oke. Dia mengulang namaku, nice to meet you. Aku bilang, nice to meet you too, hmm sorry.. aku terbata menyebut namanya takut salah. Dia membetulkannya. Lalu dia bilang, boleh nggak aku menciummu?

Wadddd.

Aku bilang, nggak boleh.. sorry...

Dia bertanya kenapa dan masih memegang tanganku.

Aku bilang, pokoknya nggak boleh, dan mengiyakan waktu dia bertanya apakah ini masalah agama. Aku nggak tau harus bilang apa karena aku panik saat itu. Aku menyebrang jalan, meninggalkannya.


Dan akhirnya aku sampai rumah hampir jam 11 malam. Untung masih ada bus. Sejak saat itu nggak berani lagi pulang malam-malam sendirian.


-another random ada-ada aja story in Adelaide.




16/06/15

Adelaide, akhirnya: awal cerita di unit 82

Hari pun cepat sekali berlalu, setelah akhirnya aku dapet kepastian dari Curtin kalo ternyata aku harus tes IELTS lagi dan harus mencapai nilai yang disyaratkan, aku langsung cepat pindah haluan ke pilihan uni yang kedua yaitu Unisa. Dag dig dug karena ada kemungkinan jadwal berangkat ditunda ke semester berikutnya kalau Unisa responnya agak lama. Eh tapi ternyata Alhamdulillah cepat sekali. Mas Huan karyawannya (karyawan, petugas aja sekalian) Unisa yang ngurusin beasiswa Aas responsive banget, padahal waktu itu lagi libur panjang natal tahun baru dan dia lagi liburan. Dia tetep balesin email-email aku yang kepo banget nanya gimana perkembangan aplikasiku. Kebayang dong, itu libur natal tahun baru dan jadwal berangkat teman-teman Unisa yang lain yang fix itu tanggal 13 Januari. Tapi Alhamdulillah proses aplikasiku lancar dan masih keburu.


Dan kemudian yang aku bingung adalah urusan akomodasi dan nyari temen yang mau ke Unisa juga. Langsung deh aku mennghubungi mba Fira lagi, begitu dapet email dari Curtin waktu itu aku langsung email mba Fira kalau jadinya aku di Adelaide. Mba Fira langsung ngasih nomernya Riri yang katanya mau ke Adelaide juga. Dan Riri akan temporary di tempat mba Fira. Padahal yang kenal duluan mba Fira gueh, ngapa jadi Riri yang temporary di sana. hahahhaha.


Mulai deh aku wasapan sama Riri, nanya sana sini perihal akomodasi. Akhirnya waktu itu aku memilih untuk pake akomodasi yang dirujuk sama kampus, di Urbanest.




Sampai di Adelaide.
*Cerita di skip sampai akhirnya aku mindahin barang ke tempat mba Fira.
Setelah dua kali pindah akomodasi, yang pertama di Urbanest, dan yang kedua di rumah mba Ani. Akhirnya aku pindah ke mba Fira. Karena waktu itu nggak ada pilihan lain juga, dan tempat mba Fira emang strategis dan nyaman banget. Milih akomodasi itu emang lumayan nggak gampang. Padahal waktu itu aku mau pindah ke unit lain lagi. Tapi mungkin belom jodoh aja, jadinya nggak jadi. Dan bisa dibilang ga ada pilihan lain jadi aku harus masuk ke unit mba Fira dulu walaupun masih ada mba Niken juga. Jadi selama dua minggu aku sekamar sama mba Niken. Mba Niken juga lagi cari rumah untuk dia dan keluarganya yang akan datang sebulan lagi. Aku sempat nemenin mba Niken liat-liat rumah. Waktu itu kata mba Niken, Ashry, milih rumah itu emang kaya gitu, kita harus masuk dulu ngerasain rumahnya kaya gimana, baru kita bisa nentuin, mau ambil atau nggak. Nasihat mba Niken waktu itu sungguh membuka jalan pikiranku (apasih). Karena, ketika pertama kali aku masuk ke rumah mba Fira, padahal lagi musim panas waktu itu, aku langsung suka. Rumahnya rumah lama, feels at home banget. Emang aku sukanya rumah-rumah kaya gitu. Aku nggak suka sama rumah-rumah baru atau apartemen yang kaku. Lebih suka rumah-rumah lama yang nyaman, adem, hommy banget gitu deh. Dan untungnya waktu itu, si Riri udah mau pindah ke rumah yang lain, jadi aku bisa lanjut terus di tempat mba Fira, muahahahhaha, rejeki nggak kemana. Mba Fira juga bilang, itu lah jodoh, ciyeh. hahhahah. Emang gitu kan kenyataannya. Aku yang tadinya mau ke Perth, sempet pindah dua kali tempat tinggal, eh ujungnya ke mba Fira-mba Fira juga. Dan kata mba Fira sih, waktu itu mba Fira juga lagi bingung nyari house mate. Dan nyari house mate itu kan nggak gampang ya, cocok-cocokan juga. Alhamdulillah ya Allah aku dipertemukan dengan mba Fira, yang cocok-cocok aja Alhamdulillah. So, for one year and a half, aku jadi penghuni unit 82 bersama mba Fira. hahhaha. Unit yang menyimpan banyak sekali cerita yang bikin senyum-senyum bahagia kalau mengingatnya. uwuwuuwuuu....















13/06/15

Bonus Plus Plus

Beberapa waktu lalu aku chat sama seorang sahabat terbaikku, sebut saja namanya Marlena (jauh banget dari nama sebenernya yang mana adalah Nurazizah). (Ngapain pake disebut nama lengkapnya).


Marlena bilang sama aku kalau bulan depan dia akan registrasi untuk kuliah S2nya, yang sama-sama dapet beasiswa juga. Lalu, mulai deh kami flash back ke masa-masa kuliah S1 dulu, mengenang apa-apa yang pernah kita bicarakan (aposeh). Dari nostalgia itu kita mengingat ada satu cita-cita kita yang belum  terwujud, yang mana adalah yang dulu kita pikirkan ketika masa-masa akhir kuliah S1 kita lewati. Marlena bilang, tujuan utama yang dia cita-citakan pas mau lulus kuliah itu belum terwujud, dia bilang, dia masih mau mewujudkannya, dan hal-hal lain yang ia raih sekarang (duileh raih) adalah bonus-bonus dari Tuhan. Menurut pendapat Marlena, kita harus ingat sama tujaun kita yang dulu pernah kita cantumkan sebagai cita-cita kita, walaupun udah banyak hal-hal lain yang udah berhasil kita dapatkan juga.


Aku pun bilang ke Marlena, "iya, udah banyak yang baik-baik yang Tuhan berikan ke kita sampai sekarang, walaupun mungkin ada mimpi-mimpi lain yang belum dikasih sekarang, tapi pasti nanti ada jawabannya" (apasihgue)


Terus Marlena bilang,




"iya neng, bonus-bonusnya aja keren-keren gini, gimana nanti hadiah utamanya..."






hahahaha


tag #salamsuperMarlena.




*nggak usah dipikirin tujuan utama Marlena dan aku apa ya, biar aku dan Marlen yang tahu* hahahhaha




*enggapentingjugak*




Adelaide, 14 Juni 2015.

11/06/15

penyelamat waktu itu, mba atun namanya

Sudah pasti ya penyelamat yang paling utama adalah Allah SWT, dan mungkin waktu itu mbak Atun menjadi perantara untuk membantu banyak hal selama perjalanan ke Jepang bulan April lalu. Berawal dari nggak sengaja lihat postingan mba Atun tentang Osaka I'm coming di status facebooknya, aku yang emang kalo kepo suka nanya langsung orangnya, hahahaha, enggak deng. Karena mbak Atun menyebut-nyebut Osaka yang mana kota yang menjadi tujuan konferens yang aku dan Koko tujukan juga, apose tujukan. Aku jadi langsung chat sama mbak Atun perihal osaka ini via fb.


Dari perbincangan random ini akhirnya kami menemukan benang merah kalau ternyata kami akan ke conference yang sama. Dan sejak saat itulah mbak Atun menjadi penasihat utama perjalanan ke Jepang aku dan Koko. Sebelumnya, aku masih maju mundur dan nggak tau mau ngurus apa dulu, tapi sejak ada mba Atun jadi tau apa aja dan gimana cara ngurusnya. Oya, aku kenal sama mba Atun karena mba Atun dari kampus yang sama, tapi mba Atun ngambil Phd. Kami pernah ketemu beberapa kali pas lagi acara-acara ngumpul gitu. Pernah sekali ketemu di konser Maher Zein. Termasuk jarang ketemu juga tapi Alhamdulillah banget mba Atun orang yang sangat ramah banget dan tulus ikhlas bantuin kita, semoga Allah membalas berlipat-lipat kebaikan mba Atun amiiiiiiin.


Waktu itu sebulan sebelum keberangkatan, mbak Atun udah siap semua tinggal packing, membuat list mau pakai baju apa dan mau jalan kemana aja, sedangkan aku sama Koko belom ngurus apa-apa dong, okesip. Jadi mulai deh kami urus satu persatu perihal perizinan dan segala macamnya, towewewewew. hahahahah






Oke, cerita di skip sampai akhirnya aku sama koko siap berangkat dan sudah di bandara pagi-pagi jam setengah 4 dan bandaranya belum dibuka. Sambil kedinginan aku coba menghubungi mbak Atun yang udah di Osaka sana. Mba atun menanyakan gimana nasib akomodasi kita yang belum jelas. Karena keberangkatan kita ditunda dua hari dikarenakan passpor yang sempat dikabarkan hilang. Seperti yang aku ceritakan di postingan pancake sore itu .
 Mba Atun baik baik banget, dia super duper care dengan nasib kita. Kami pun terus berkomunikasi dengan waktu yang terbatas itu sambil nunggu pintu bandara dibuka. Dan karena mba Atun adalah orang yang lebih ke oral, daripada visual (kata mba Atun sendiri), kami pun mencoba berbagai perangkat aplikasi web 2.0 untuk saling berbicara. Akhirnya ditemukan Skype yang paling lancar suaranya. Dan aku pun jadi mikir aku orang yang oral apa visual apa text, ahahahha gatau ah *akhirnya pintu bandara pun di buka dan kita bisa check in*.




Setelah menelpon mbak Atun, mba atun bilang akan mencoba menghubungi hotel backpacker yang sudah kami booking melalui hotel tempat ia stay untuk menanyakan apakah kamar kami masih di keep atau udah dikasih orang. Karena kami bookingnya lewat web travel gitu, dan di sana ga ada no.telpon hotel dan email yang tertera kami jadi ga bisa menghubungi pihak hotel. Pilihan yang paling random adalah pindah ke hotel lain atau tetap datang ke hotel tersebut dan gambling aja siap-siap kalau ternyata kamar kita udah nggak available lagi. Mbak Atun menyiapkan plan A, B sampai Z untuk memastikan bahwa kami akan mendapat kamar begitu sampai Osaka. Dan karena waktu itu udah mau boarding, jadi komunikasi baru sampai situ saja.




*perjalanan Adelaide-Cairns-Osaka lama banget dari tidur, bangun, ke toilet, selfie2 pake laptop, ngedit power point dan makan banyak tentunya ahahahahha*




Akhirnya kira-kira pukul setengah 9 malam kita sampai juga di Osaka. Untungnya mba Atun udah ngasih kabar kalau kamar kita masih di keep, Huaaah alhamdulillah. Jadinya kita bisa langsung ke hotel tersebut dengan tenang tanpa was-was. Setelah makan malam di salah satu resto di airport, kami pun menuju Sakai Guest House dengan kereta. Oh, Japan, Finally!!!






 cerita berikutnya

05/06/15

To Do List When I am Back

Fyuh, satu setengah tahun meninggalkan tanah air Indonesia rasanya campur-campur banget. Kangen sama keluarga dan teman-teman terkasih udah pasti di urutan pertama ya. Tapi kangen yang lain-lainnya banyak juga. Jadi, biar nanti kalo udah sampai ke Jakarta lagi ingat apa yang aku kangenin di sini, marilah kita membuat listnya di sini.


1. Full body treatment dari ujung kepala ke ujung kaki di salon.
Kalo dulu pas di Jkt, tiap bulan pasti harus banget perawatan di salon atau ada timnya mba Evi dtg ke rumah untuk memberikan jasa perawatan facial untukku, hahahah,.Pokoknya potong rambut, creambath, massage nggak pernah absen hampir tiap bulannya. Sering janjian sama teman ke salon bareng. Atau ngga ngucluk sendirian aja di sela-sela rutinitas yang nggak padat juga sih. hahahhaha. Jadi inget pernah pulang dari salon di sms sama mbak salonnya minta maaf kalo rambutnya harusnya di bilas sekali lagi. Karena vitaminnya yang mbaknya pakein termasuk baru dicoba sama mbaknya, jadi dese masih agak bingung makeinnya. Yaudah deh, eike langsung minjem anduk asrama sama Indah, karena itu notabennya akika ke salon pas jam makan siang kantor, jadi bilas rambut di wastafel toilet kantor *gubrakmaksimal*.


2. Mau nyium zidan
Kemudian zidannya kabur. hahahhaha. si adik bayi yang sekarang udah mau naik kelas 2 SMP pasti udah nggak mau diuyel-uyel sama kakaknya. Ngeliat foto zidan di instagramnnya udah remaja banget sekarang. woles abis., cool man. hahhaha.


3. Mau Travelling
Selama setahun setengah di sini, sirik gela ngeliat foto-foto gengnya bebsndir, arip, bebsyu hampir tiap long weekend kemana-kemana, meeeh.


hahahahah. pokoknya mau jalan-jalan lagi keliling Indonesia. Ada tiga kota utama yang akan menjadi target utama jalan-jalan tahun 2015-2016: Lombok, Semarang dan Aceh. (ngasal abis) (ngakak).
Kalo Lombok sama aceh emang belom pernah ke sana. Kalo ke Semarang karena ada temen yang mau nikah di daerah sana dan waktu itu pernah ke sana tapi ngerasa belum maksimal aja (makin gazebo). Kalo target travelling keliling dunianya: Brazil, Puerto Rico sama Belanda (kalo ini sumpah ngarang doang). Yang bener insyaAllah mau umroh kalau ada rezekinya, amin1000kali.


4. Mau beli bukunya Diana rika sari, sama buku-buku lain yang sempat terlewatkan.


5. Mau nonton film Indonesia di bioskop


6. Mau nonochan sama bebsgang (sebutan kita untuk nongkrong-nongkrong cantik, zzzzz).


7. Mau ke UI sama tria, si adik perempuan yang akhirnya masuk UI juga. hahhaa. Tria ini tadinya udah nggak niat mau kuliah di mana, tapi akhirnya dia bisa termotivasi juga untuk masuk UI, stelah aku kasih motivasi jg dan akhirnya bisa jg. So I am so proud of her. Yeay. Kalo Edo dulu nggak begitu di bimbing si untuk milih UI, dia sendiri yang tiba-tiba dapet ilham trus bener masuk, hahahha.


8. Mau ketemu sama sahabat randomku Emy untuk belajar spss. *gubrak*.

9.  Mau meluk ayah sama mama yang lama.






Udah itu aja wish listnya, semoga terwujud smuanya, amin.








Adelaide, 6 Juni 2015.


sedang sibuk membereskan tugas, barang  dan... apapun yang harus dibereskan sebelum kembali ke tanah air. hahahha

























18/05/15

Tentang Perth, sekedar rencana


***


Kira-kira setahun kemudian,


Hari-hari pun berlalu dengan indahnya, sibuk dengan seleksi beasiswa, persiapan kursus bahasa inggris, beresin kerjaan di kantor,  kesibukan trip-trip dan kegiatan random lainnya. Hingga akhirnya, aku dinyatakan lulus beasiswa dan harus mulai mempersiapkan segalanya. Aku pun mulai mengontak mba Fira (teman serumah yang Fanny ceritakan di pertemuan di angkot pagi itu) karena mesti cari info sebanyak-banyaknya tentang pilihan program yang mau diambil nanti. Waktu itu, setelah browsing sana-sini akhirnya keinginanku sudah bulat untuk memilih Curtin di Perth, karena mata kuliah yang ditawarkan sesuai dengan apa yang aku inginkan.


Selama kursus persiapan tiga bulan, yang aku cari infonya adalah segala hal tentang Perth, sering nanya-nanya juga sama teman-teman yang mau ambil di sana juga, dan selalu pake tas dari Curtin pula kemana-mana. Padahal, waktu itu aku udah tau kalau Curtin minta nilai Ielts yang tinggi banget, writingnya harus 7. Dan nggak ada seorang pun temanku di kelas yang mau ke sana.  Belum lagi banyak yang bilang kalau biaya hidup di Perth itu lebih mahal. Tapi tetep aja aku yakin banget mau ambil Curtin, hatiku udah terlanjur cinta dengan Curtin. Kalau ditanya orang mau ngelanjutin kemana nanti, aku selalu bilang mau ke Curtin di Perth.




Aku sempat chat sama mba Fira beberapa kali untuk nanya akomodasi, dan mba Fira sempat nyaranin tempat akomodasi di mana dia tinggal dulu. Udah sempat juga ngontak ke temannya teman yang tinggal di Perth cari info tentang akomodasinya. Pokoknya Perth is on my heart. hahaaha.


Namun, entah kenapa, sebenernya waktu itu seperti ada bisikan di hati, kalau di Adelaide itu lebih nyaman dan lebih indah, zzzzzzz.




**to be continued





17/05/15

Pertemuan di angkot pagi itu

Di suatu pagi entah bulan apa, sepertinya masih di penghujung kuarter pertama tahun 2013, aku menyetop angkot dari depan gang rumah mau berangkat ke tempat kerja. Ketika sampai di pintu angkot, aku sedikit terkejut karena salah satu penumpang yang ada di dalamnya adalah Fanny, teman yang lumayan dekat, karena kami tinggal berdekatan dan satu SMA, dan sekarang kerja di kantor yang sama. Tapi Fanny di kantor pusat, sedangkan aku di suburb area kota Jakarta. Sebenarnya sih, nggak perlu kaget ya, secara gang rumahnya Fanny emang tepat di sebelah gang rumahku. haha. Udah sering juga ketemu satu angkot kaya gitu dari zaman SMA. Tapi, udah setahun belakangan aku nggak pernah ketemu Fanny, karena ia lagi belajar di Australia. Dan dia belum ngasih kabar kalau kuliahnya udah selesai dan udah di Jakarta lagi. Jadi ya lumayan amazed aja tiba-tiba ketemu Fanny di angkot tercinta.


Setelah momen kaget berlalu, kami ngobrol sebentar sambil nunggu kemacetan. Fanny sempat cerita-cerita sedikit tentang pengalamannya di Australia. Sedikit banget sih waktu itu yang diceritain, secara itu cuma di angkot. Namun, di waktu yang sempit itu, Fanny sempat cerita kalau housematenya di Ausi itu jurusannya sama kaya aku, library-library gitu deh. Trus, karena waktu itu aku juga sedang proses ikut seleksi kantor untuk ikut beasiswa yang sama, dan aku juga sudah lumayan mensurvey jurusan-jurusan di Ausi yang mau saya ambil, jadi aku udah nebak aja pas Fanny bilang kalau mbak yang serumah sama Fanny ambil di Perth kuliahnya, aku langsung bilang, "Curtin ya Fan?"
Kata Fanny, "iya! s2nya di Curtin, tapi sekarang s3nya di UniSA Adelaide." "Nanti gw kenalin... kalau mau nanya-nanya sama dia aja shry, kata Fanny. Setelah itu, kami pun berpisah karena kami harus naik angkot yang berbeda.








***to be continued



08/05/15

Tips sehat

Gegara baca blognya Emy tentang tips sehat, jadi terinspirasi mau nulis sedikit tips sehat ala guwe. Hahahaha, Walaupun masih jauh banget dari hidup fit yang seharusnya dilakukan, dan juga masih nggak terlalu istiqomah sama pola hidup sehat, mungkin beberapa tips ini bisa diikutin ya. yakali aja bermanfaat biar sedikit, jadi kan kalo orang lain ikutan sehat, aku juga semoga bisa sehat juga, amin.


1. Jam 11-jam 1 malam itu waktunya tidur. Mau tidur begadang kaya gimana, diusahain di rentang jam segitu kita tidur dulu, pernah baca di mana gitu, jam-jam segitu waktunya tubuh membuang racun.


2. Bangun tidur minum air putih glek glek glek. Sambil baca doa dengan penuh khidmat dan pikiran positif untuk kelancaran, keselamatan dan kebahagiaan hari itu.


3. Sarapan!. Yang penting perutnya nggak kosong waktu pagi. Minum dan makan sedikit.


4. smoothies buah dan sayur. Terutama untuk yang nggak terlalu suka makan sayur seperti aku. Minum smoothies sayur, buah, yoghurt itu enak banget. Cukup dirajinkan aja nyetok buah sayur susu dan meluangkan waktu untuk memblender.


5. Jalan kaki 15 menit setiap hari. Simpel kan cuma 15 menit aja. Tapi kalo sibuk boro-boro sempet jalan kaki. Pengennya memanjakan diri dengan berkendara terus pasti (apose). Biasanya kalo aku sengaja jalan kalo mau ke kantor/kampus. Tapi ya cuma 15 menit aja, itu juga lumayam banget. Kalo lagi manja sih naek ojek every time. haha.


6. Makan tepat waku, makan pagi, tadi udah ya breakfast, makan siang jangan terlalu yang kenyang banget karena bikin ngantuk gela hahahah. Makan malam juga sederhana aja, jangan terlalu gragas. Gragas sesekali pas makan di luar boleh deh. Tips apa sih ini, hahaha




Ya kira-kira itu aja sih, tips hidup sehat yang nggak sehat-sehat banget juga sih. Masih harus rajin olah raga, makanan sehat dan kurangin gula. Tapi ako belom bisa untuk yang sampai kaya gitu, masih bertahap hahaha. Ngejalanin 6 itu aja udah luar biaseu. Apalagi masih demen banget makan cokelat sama minum kopi dengan gula dua sendok. Tapi sejak beberapa tahun yang lalu si Alhamdulillah jadi lumayan jarang sakit. Sebelumnya, dikit-dikit flu, apalagi di Jakarta dengan aktifitasnya yang dinamis dan aktif. Mulai sadar untuk ngejaga kesehatan sejak denger dari Indah, kalau sakit kan kita juga yang repot, bener-bener kaya langsung sadar, hoiya ya. Sebelumnya itu masih nggak begitu ngerti gimana harus jaga kesehatan. Abis pergi jauh, gampang ngedrop, ke dokter, minum obat, ngok. Sekarang yang terasa jadinya kalau abis travelling atau ke mana gitu jadi ga terlalu tepar, paling cuma ngantuk aja (emangpelor.com). muahahaha. Yowis, smoga tips ini berguna bagi rekan sekalian ya, kudoakan semoga kita semua selalu diberi kesehatan, kebahagiaan dan keselamatan, amin YRA.






Adelaide, 10/5/2015



05/05/15

Selesai kelas

Suatu hari selesai kelas di State Library.


Teman 1: masa tadi dia ke ****** (nama gallery yang harusnya untuk kelas minggu depan.
Me : iya tapi kan aku jadi tau tempat untuk minggu depan di mana! (menghibur diri, padahal tadi keder abis)
Teman 2: oh really? Aku pun kemarin malah dateng ke sini, aku kira kelasnya kemarin.
Me: *ngakak*
Teman 2: Otakku cuma penuh sama assignment sampai nggak tau hari.
Me: oh, I think it's only me *masih ngakak*




another random uni story.



Menulislah

Menulislah, agar rasamu terus terasah.
Agar kamu bisa mengecap setiap pahit dan manisnya detik yang begitu cepat berlalu, yang mudah sekali enyah kemana entah
Menulislah, biar kamu semakin jujur dalam bertutur.
Biar emosimu melebur
Menulislah, biar kenangan itu hinggap
Tidak kemudian mudah lenyap
Menulislah, setidaknya mimpi tidak lagi diawang-awang
Biar pikiranmu lapang
Menulislah, biarkan susunan aksara-aksaramu menjadi oase kerinduan, entah untukmu, atau mungkin seseorang di waktu kemudian.





29/04/15

Family chat

Di suatu family chat.

Adik 1: kak *** tv nya diputus
Me: dibayar terus kan tiap bulan?
Adik 1: bulan feb pas rumah lagi direnov kata abangnya ga usah bayar, free. Bulan berikutnya gw nunggu email tagihannya dr lu kak ky biasanya tp ga ada, jd ga gw bayar. Gw jg lupa. *jarang nonton tv jg*
Me: yah pantesan aja, iya mungkin dicabut karna ga bayar2.
*ngobrol panjang ttg gmn caranya ke csnya, dl pasangnya gmn, atau dicabut aja krna udh pd jrg nonton tv jg*

Adik 2 muncul : ganti aja, org salurannya udh pd ilang smua, ngapain bayar lg, kayaknya bangkrut itu perusahaannya.
*gubrak.

*inget tlp adik bungsu yg paling sering ada di rumah, berkali kali bilang klo tv nya skrg ga bagus, saluran kartunnya udh ga ada, tp selalu diabaikan* *lol


Adelaide, 29 April 2015

28/04/15

Cerita hari ini

Tadi pagi saya mengobrol banyak dengan seorang teman, sebut saja egi namanya (disamarkan ya biar nggak ketauan, apasih). Ngobrol sana sini, cerita-cerita gimana kabar dan situasi terkini dari kami masing-masing. Terakhir aku denger kabar dari Egi, kalau ia emang lagi sakit dan sampai resign dari kantor. Tapi aku ngga ngira dari cerita dia kalau sakitnya lumayan harus bikin istirahat. Tapi yang bikin kagum, Egi bilang, gw masih bersyukur, masih bisa jalan, nafas juga masih lancar, masih tinggal di rumah yang nyaman dan masih ada orang tua yang juga masih sehat-sehat aja. Aku sempet tersentuh pas dia bilang gitu. Mana aku sempet curhat tentang kegalauan ngga penting dan mimpi buruk semalam, yang kayaknya nggak penting banget untuk diurus. hahahaha. Walaupun cuma ngobrol sebentar dan cuma lewat message aja, bahas sana sini yang banyak ngga pentingnya, tapi seru aja saling bertukbar kabar dan saling mengingatkan hahaha. Tentunya dengan saling mendoakan yang terbaik untuk kami. Yang paling penting mendoakan kesembuhan untuk Egi dan semoga sehabis ini banyak kebahagiaan datang bertubi-tubi, amiin. Thanks ya gi untuk obrolannya hari ini, get well very soon. amin.


Adelaide, 28 April 2015

12/04/15

Pancake sore itu

Hari itu kedai pancake favoritku nggak ada pengunjung sama sekali. Mungkin karena waktu itu adalah jam kantor, kira-kira pukul empat sore. Sang pelayan bertubuh besar sangat ramah menyambutku.
"Hai, untuk berapa orang?", ucapnya ramah sekali. Aku bilang untuk dua orang. Padahal aku datang sendiri, tapi temanku akan datang menyusul. Aku langsung menuju meja yang sudah lama aku idam-idamkan tapi belum pernah kesamapaian.
 "Aku mau di sana!" Ucapku giran.
"Sure," kata sang pelayan ramah.
"Meja ini biasanya selalu penuh" Ucapku masih senyum-senyum bahagia karena akhirnya bisa juga duduk di meja ini. Mejanya jadi nempel sama jendela, cantik banget deh pokoknya posisinya.
"Iya, meja ini menjadi meja favorit banyak orang, dan satu meja di depan di dekat pintu juga." Kata sang pelayan ramah menjelaskan.
Sang pelayan memberikan daftar menu. Tanpa pikir panjang dan lama memilih, aku langsung bilang kalo aku mau pesan pancake favoritku. "Crème or ice cream?" Tanya sang pelayan.
"Ice cream please..." Ucapku sambil senyum-senyum membayangkan nikmatnya pancake bertabur blue berry dengan ice cream vanilla dan lelehan keju di dalamnya. "Oke," sang pelayan mencatat dengan sigap.


Tidak lama kemudian, temanku, Koko datang. Dia abis beli makanan di kedai makanan sebelah karena nggak suka sama pancake, hahahha. Biasanya aku ke sini sama mba Fira, pernah juga sama kak Zaina, baru pertama kali aku ngajak Koko ke sini. Riri juga nggak pernah mau aku ajak makan di sini, dia lebih suka makan di Asian food resto dengan menu yang mengenyangkan dan pedas, hahahaha. Ini merupakan resto pancake yang lumayan tua di Adelaide. Bangunannya masih asli, begitu pun desain interiornya.


Tidak lama kemudian, sang pelayan datang. "Hai, ini pesananmu, selamat menikmati." Katanya. Karena dia tahu aku datang berdua, dia menawarkan untuk mengambilkan piring lagi. Aku bilang, nggak usah, hehe. Kata dia, "oh, you don't wanna share?"  sambil tersenyum seperti tahu banget kalo aku cinta banget sama si pancake dan akan menghabiskannya sendiri. hahahhaha. Aku bilang, iya sambil nyengir hehhhehe.


Aku langsung menghabiskan dengan cepat si pancake yang enaknya luar biaseu. Si koko cuma ngeliatin dengan tampang aneh hahahhahahah. Terserah deh, I just wanna enjoy this yummieh pancake today.


Jadi, hari itu adalah salah satu hari aneh yang pernah aku lalui. Sebenernya males banget sih bahasnya, hahahahha. Jadi, hari itu paket passport dan visaku dan Koko untuk konferens ke Jepang yang kami tunggu-tunggu datang ternyata nggak datang juga. Padahal besok pagi adalah jadwal berangkatnya. Gimana nggak sutrisno bambang ya. Dari pagi udah bingung banget. Mana sempet dibilang kalo passpornya hilang. Yang tadinya aku rencana mau ke tempat projek seharian, jadinya nggak jadi. Aku pulang setengah hari. Begitu sampai kampus aku langsung mengemail ke kedutaan, ke sponsor beasiswa dan segala macem deh pokoknya nanya gimana ngurus passport ilang. Pokoknya segala kemungkinan kayak reschedule pesawat, waktu yang tepat untuk reschedule aku cari informasinya. Aku juga sempet ngabarin ke beberapa temen kalo aku nggak jadi berangkat besok. Tapi aku nggak ngomong banyak juga, karena ribet dengan urusan yang lain. Hahahah bikin heboh sedikit sih. Soalnya kan beberapa temenku (banyak juga keleus) pada tahu kalo besok aku mau berangkat. Jadi, aku kabarin mereka dong kalo aku kayaknya nggak jadi berangkat. Dan yang aku takjub adalah respon teman-temanku. Aku nggak nyangka aja mereka segitu carenya. Beberapa teman langsung nelpon aku, tapi berhubung aku lagi sedih banget dan emang nggak sempat juga ngangkat telpon, jadi nggak aku angkat. Jadi paling lewat wassap. Teman-teman di grup saman juga bilang, sabar ya ci, udah yang penting dokumennya balik dulu, jangan mikir yan lain dulu, konferensnya nanti aja, tenang ya, sabar ya, pelan-pelan di urus ya. ahakahkakakak aku bikin heboh sekali ya. Si inda juga ngasih tau nomer telpon CP orang kedutaan yang mungkin bisa bantu. Mba atun yang tadinya udah happy mau berangkat bareng aku juga langsung nelpon dan dia bilang malah mau nangis. Ke keluarga aku nggak bilang apa-apa sih, cuma bilang gitu aja kalo passporku belum ada kabarnya jadi besok mungkin nggak jadi berangkat.


Pokoknya hari itu hari yang aneh, sampe aku dua kali ke bandara sama Koko untuk nanya tentang reschedule tiket. Jadi kan kami juga masih bingung mau reschedule kapan, secara passpornya masih belum jelas. Hingga akhirnya, sore itu, abis dari bandara aku mau makan pancake dulu aja daripada pusing kepala. hahahhahahha. Yaudah deh, abis makan pancake itu kita ke kampus, terus ke bandara lagi untuk reschedule tiket dengan membaca bismillah.


Hari aneh itu pun berlalu, yang aku mau ingat dari hari itu bukanlah gimana bingungnya hari itu. Tapi,  perhatian teman-teman dan sahabat-sahabatku, orang-orang yang ramah membantu, seenggaknya udah bersikap ramah aja walopun nggak banyak bantu, kaya misalnya petugas money changer yang ramah banget bilang smoga passport kalian cepet ketemu ya, atau email dari international student officer yang menawarkan diri bantu kalo aku butuh bantuan, dan ramahnya sang pelayan resto pancake. Oh ya, bagaimana enaknya pancake sore itu juga akan aku kenang selama-lamanya tentunya, *timgragasteteup*





Adelaide, 12/4/2015


cerita berikutnya

10/04/15

oleh-oleh dan titip menitip


Beberapa waktu lalu, ketika saya ngepost salah satu foto sedang di Negara lain, banyak komentar teman-teman yang mau nitip barang dan oleh-oleh. Saya agak melongo bacanya, macem-macem titipannya hahahhahah. Oke, mungkin juga saya sebaiknya nggak ngepost ya kalau nggak mau dikomentarin hal-hal yang kaya gitu. Tapi karena udah biasa juga, jadi saya juga cuek aja. Tapi malah seorang teman saya yang ngontak saya, itu temen lo pada nitip dan minta oleh-oleh????. Saya cuma bilang, iya, dan saya bilang juga sih, iya sambil pengen nangis *apadeh*. Berhubung keberangkatan kemarin juga banyak dramanya dan sempat sampai nggak jadi berangkat, jadi kan saya kesel juga. hahahhahah apa deh. Tapi kan, orang-orang itu nggak tau juga kalo ada drama, jadi mereka asik-asik aja nitip dan minta oleh-oleh. Tapi kan, kalo pun lagi jalan-jalan dan ga ada drama, agak bete juga kalo komentarnya nitip dan oleh-oleh, muahahhaha jadi maunya apa.


Jadi intinya, saya sih sekarang kalau ada orang nitip, saya bilang aja, kalo emang nggak bisa, saya bilang nggak bisa, daripada saya bilang bisa tapi mengeluh di belakang. Lagipula, mereka sebenarnya juga memahami ya kalau misalnya nggak sempat dibelikan. Tapi pada umumnya, keadaan pas kita lagi ngetrip itu begini, waktu singkat, mata uang Negara lain terbatas, dan bagasi amat sangat terbatas. Banyak sih yang bilang gini, barang gw enteng kok, atau yang ringan-ringan aja. Tapi yang bilang gitu kan bukan satu orang aja, kalau yang bilang sepuluh orang, gimana...muahahaha. Tapi bukan berarti juga saya nggak pernah nitip, pernah, tapi jarang. Bukan berarti juga saya sama sekali nggak pernah beliin yang dititipin, selagi bisa sih saya selalu urusin masalah titip menitip. Tapi kalo nggak bisa, ya saya bilang nggak bisa. Tapi kadang nggak enaknya gini, orang nitip, barang kecil gitu, mau nagih berapa juga ga enak, yang nitip juga bayarnya kaya mau ga mau gitu. Tapi, saya sih dari dulu, udah ngebiasain kalau ada orang kantor nitip pas saya pergi, saya tagih uangnya. Beda kan ya oleh-oleh dengan titipan. Tapi, kalau saya kira, hmm nggak usah diganti deh uangnya, sekalian ngasih hadiah ke teman saya, mumpung orangnya suka sama barangnya, jadi nggak usah diganti aja, saya bilang nggak usah diganti aja. Gapapa banget. Intinya sih jelas aja, nggak yang urusannya ngambang nggak jelas ada perasaan mengganjal di belakang (apose).


Jadi, kalau saya pribadi, dari sisi yang berangkat pergi, udah agak jengah dengan kalimat, oleh-oleh ya. Masalahnya gini, tanpa diminta, kalau kebetulan saya sempat beli oleh-oleh, saya pasti beli, dan saya termasuk yang demen banget belanja dan ngasih-ngasih barang kecil yang keliatannya nggak make sense hahahahha ke temen saya. Tapi, kalau dipesen gitu malah jadi kaya ada beban, dan kalo kelupaan jadi nggak enak banget. Kan lebih sweet, kalau misalnya tanpa dipesan untuk bawa oleh-oleh eh malah dibawain (eaaaa apa deh geje). hahahhaha. ya gitu deh pokoknya. Dan sungguh ya, ucapan orang-orang yang bilang, take care ya, have fun ya, hati-hati ya, enjoy your holiday there itu sangat berarti ketika saya mau pergi jauh. Saya pun bilang ke adik-adik saya, kalau ada orang mau pergi atau baru pulang dari liburan, nggak usah bilang oleh-oleh, walaupun adik saya bilang, tapi kan cuma basa-basi kak, nggak beneran minta oleh-oleh. Kata saya, yaudah basa-basinya diganti aja, hati-hati ya, atau have fun!






Adelaide, 11/4/2015

Dunia maya dan dunia nyata

Salah satu cara kita menilai seseorang adalah melalui aktivitasnya di dunia maya. Apalagi sekarang ya, kita udah jarang ketemu tatap muka sama orang dan taunya cuma dari apa-apa yang dia post di social media. Dan wajar sekali kalau orang jadi punya penilaian yang macam-macam dari apa-apa yang dipost itu. Tapi, ada juga sebagian orang yang beranggapan kalau apa-apa yang dipost itu bias jadi hanya pencitraan atau bukan dirinya yang sebenarnya. Kedua pendapat tersebut menurut saya sih bener-bener aja, nggak ada yang salah. Dan tiap orang bebas memilih sikap yang mana. Dalam hal saya, saya selalu berusaha mengutamakan hubungan interpersonal yang nyata. Sebenci apa pun saya dengan pendapat seorang teman atau kolega saya di social media, saya berusaha untuk netral dan nggak ambil pusing. Saya lebih mengutamakan hubungan langsung saya dengan orang tersebut dan berusaha untuk menjalin hubungan tersebut dengan baik apa adanya.

Saya pernah dikasih tau sama seseorang, jangan takut kalau kamu di bilang macam-macam sama orang lain. Karena pada akhirnya, orang-orang itu akan tau siapa diri kamu itu dari hubungan langsung yang dia jalin sama kamu. Jadi, saya juga berusaha menempatkan diri saya seperti itu. Biar orang lain bilang gimana-gimana tentang seseorang dari sikapnya di social media, penilaian saya terhadap orang itu akan selalu saya utamakan melalui hubungan saya dengannya di real life. Selama orang itu di keadaan nyatanya baik dengan saya, everything is fine. Wajar kalau orang punya pendapat dan arah yang berbeda. Iya sih saya juga nilai, oh, dia orangnya gini, tapi yah cuma sebatas itu aja. Dan saya berusaha untuk tidak menanamkan kebencian kepada seseorang cuma dari kaya gitunya. hahahahha. Hidup sudah terlalu sulit untuk mengurusi hal-hal yang demikian, menurut saya.

Ah entahlah, tetep ya eike manusia biasa, kadang suka ngomongin juga sih sama temen, eh kok si ini gini ya, kok dia lebay banget yak, bla.. bla bla... Tapi saya udah sering ketemu orang, yang di dunia maya frontal banget ngasih opininya, lebay, dsb, tapi pas saya ketemu orangnya, orangnya baik banget, dan baik-baik aja. Jadi, once again (halah), hubungan langsung itu lebih utama menurut saya, selama secara langsung saya nggak ada masalah apa-apa sama dia, apa pun yang orang lain katakana tentang dia, pendapat apa pun yang dia utarakan di dunia maya walaupun bertentangan dengan saya, saya akan berusaha untuk bersikap biasa aja dan nggak terlalu gimana-gimana (ngomong apa sih neng, zzzz). Kecuali, di dunia maya nyebelin, di dunia nyata, lebih nyebelin, hidup udah terlalu sulit untuk menjalin hubungan dengan orang kaya gitu, jadi ditinggalin aja, hahahhahahaha.




Adelaide, 11 April 2015.

06/04/15

Rejeki di awal April

Halo halo.. yuhuuuu... April is coming. Gimana kabarnya semuanya. Di away bulan April yang ceria ini izinkan saya bercerita tentang gimana memproses  GST refund di Australia. Jadi, beberapa waktu lalu kan saya memposting perkara laptop baru. Pas beli itu saya masih nggak tau menahu perihal GST refund. Pas keluar dari toko apelnya saya ketemu seorang teman, beliau mengatakan, belinya nggak nanti aja pas mau pulang ke Indo biar bisa dapet pajak refund? Dari situ saya baru tahu kalo ada proses seperti ini. Waktu itu saya bilang ke teman saya, "ngga mas, kelamaan, butuhnya sekarang soalnya,"

Hari-hari pun berlalu seperti biasa, udah hampir lupa sama perihal tersebut. Lagipula, saya akan balik ke Indo masih enam bulan lagi, jadi nggak mungkin deh kayaknya ya. Mau nyari infonya juga nggak ngerti gimana googlingnya. Terus, tibalah saya ikut workshop going home yang ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswa semester terakhir yang akan kembali ke negaranya. Salah satu materinya adalah pengembalian pajak ini yang baru saya tahu namanya GST refund. Tapi, mas Demi*n yang ngasih materi kurang ngerti juga perihal mengenai proses GST refund. Barulah saya googling mengenai infonya lebih detil. Oh, oke I got it. Ternyata pembelian kurang dari 60 hari bisa di refund. Tapi yang masih saya pertanyakan, emangnya eike mau kemane, pulangnya aja masih lama. Tapi ternyata, rencana Allah itu selalu tepat di waktu yang tepat (apadeh). Ternyata, saya akan berangkat ke Jepang dalam waktu dekat, dan secara pas banget karena semuanya ngga ada yang kebetulan haha, waktunya masih kurang dari 60 hari saya melakukan transaksi dengan si toko apel. Tapi masih ada keraguan sih, apakah GST refund dikasih buat yang back for good aja, apa bisa juga buat yang cuma  ninggalin Osi barang 5 hari?

Akhirnya saya pun bismillah aja, pas packing untuk ke Jepang, kardus si laptop eike bawa aja beserta kuitansinya. Setelah check in dan masuk imigrasi di Cairns Airport, saya celingukan nyari counter untuk ngurus refund ini. Nggak keliatan counternya, jadwal boarding udah tinggal beberapa menit lagi. Akhirnya dengan baca bismillah lagi, saya googling lokasi counter GST refund, dapet sih infonya tapi teteup aja bingung di bandara besar gini. Akhirnya saya nanya sama mas-mas penjaga toko di mana lokasi untuk nukerin GST refund ini, daripada sia-sia udah bawa box laptop segede gaban tanpa alasan. Beliau dengan ramah menunjukkan arahnya, ternyata nggak jauh dari tempat saya boarding. Langsung deh buru-buru capcus ke counter tersebut.

Lalu saya bertanya dengan bapak petugas imigirasinya yang ramah sekale. Ah suka banget kalo lagi travel ketemu sama orang-orang ramah, apalagi pas diawal perjalanan. Saya memperkenalkan diri sama bapaknya kalo saya mahasiswa Australia yang berasal dari Indo dan akan ke Jepang untuk beberapa hari, apakah saya bisa proses GST refund? Sang bapak tersenyum ramah, iya aku tahu tadikan aku yang ngelayanin kamu di depan. Muahahhaha akika malu dah, lupa gw sama bapaknya kalo yang tadi si bapak ini yang ngelayanin pas masuk imigrasi. Eike cuma nyengir bilang oiya ya hehhehehe. Terus si bapak dengan ramah bilang, tentu bisa kalau kamu memenuhi persyaratannya, boleh aku lihat kuitansinya?

Terus saya serahkan kuitansinya, lalu si bapak juga minta kartu kedit saya. Dan ga lebih dari lima menit, kelar. Si bapak senyum dan ngembaliin kuitansi eike, beliau sih nggak bilang kalau saya ngga bisa porses GST, cuma gesek kartu kredit saya, dari situ saya berkesimpulan kalau si GST bakal di transfer ke rekening saya, amin. Kalau nggak kan, akan dibilang, nggak bisa ya. hhahahhaahha udah cerita panjang-panjang ternyata masih ga jelas. Oya, box laptop dan laptopnya kaga pake diperiksa, yasudahlah, sampai di Osaka pas saya bertanya kepada diri saya sendiri, why I should bring this kind of stuff zzzz. Diingatkan sama teman, gak perlu nanya, kan udah dapet 100$ hahhahahahhaha.
okelah kalau begitu, sekian dulu dari saya, mau ngecek rekening dulu udah masuk apa belom refundnya, *emot on the phone*.

Yang mau tau info GST refund, digoogling aja ya!


Cairns, 7/4/2015
menunggu penerbangan kembali ke Adelaide, masih belum bisa move on dari indahnya sakura Jepang, eak.

25/03/15

When you feel needed

Beberapa hari yang lalu ada pertemuan dengan teman-teman dan keluarganya sesama penerima beasiswa yang sama di kampus yang sama. Setelah bercakap-cakap dengan beberapa teman, akhirnya saya berinisiatif main sama abang dan daffa di ayunan. Keduanya adalah anak teman saya. Saya sempat main ayunan sekali, itu juga setelah minta gantian sama daffa/abang. Tapi abis itu mereka ngerengek lagi mau main. Oke deh eike ngalah *menurut ngana*. Kemudian kami jadi main bertiga. Saya beridiri di tengah dengan telapak tangan terbuka. Jadi mereka menepuk telapak tangan saya sambil mengayun. Nggak usah terlalu pusing membayangkannya. Pokoknya begitu. Terus nggak lama berikutnya, ada Nada, kakaknya Daffa datang, dan ada anak perempuan lain yang juga ingin naik ayunan. Saya sebagai yang paling tua memberikan saran kepada Daffa dan Abang untuk sharing kepada temannya. Eh tapi si abang sama Daffa nggak mau gantian juga. Sedangkan Nada dan anak perempuan yang kayaknya sih dari Korea juga udah mulai manyun. Lah gimana ini ya. Akhirnya saya bilangin lagi ke Abang sama Daffa, gimana kalo main ayunannya diwaktuin. Setiap satu menit gantian. Udah susah-susah jelasin pake bahasa inggris, si daffa sama abang tetep nggak bergeming. Mulai deh eike njelasin lagi dengan penuh kesabaran kalo anak yang baik itu harus saling berbagi sama temannya, ini kan mainannya bukan milik kalian, jadi harus berbagi dong. Tetep si abang dan daffa geleng-geleng. Akhirnya, dengan muka bete aku bilang, yaudah deh, kalo kalian nggak mau juga, aku mau pergi aja, kan udah aku kasih solusi, win-win solution (hahahhaha) tapi kalian nggak mau juga, oke I will go.. (drama banget ini) (pake bahasa inggris pulak) Aku pun balik badan. Baru aja balik badan mau pergi, eh ada yang manggil.

"tante..."

si abang manggil terus turun dari ayunan supaya aku nggak jadi pergi :')

Jiakakakkaa.... akhirnya kita tetep main bertiga lagi dan mereka mau berbagi sama yang lain, zzzzz.

23/03/15

Tentang menulis buku

Beberapa hari yang lalu saya bercakap-cakap dengan Emy melalui salah satu applikasi chat di handphone. Seperti biasa, random abis topik yang kami bicarakan. Lama kelamaan kami jadi ngebahas tentang mimpi-mimpi lain kami yang belum terwujud dan masih ingin diwujudkan hahaha. Dan salah satu mimpi kami adalah menerbitkan buku, jeng jeng jeng. zzzzzzz. Udah lama banget pengen punya buku tapi nggak jadi-jadi. Tapi kata Emy, menulis buku yang penting kita menyelesaikan tulisan kita aja dulu, masalah nanti ada yang baca atau nggak urusan belakangan. Huwokay. Baiklah, akhirnya kami pun memasang target untuk bisa menuliskan buku paling enggak tahun depan selesai, syudududu hahahhaha, bakal jadi nggak ya, we'll see...



Adelaide, 23 Maret 2015.
*menambahkan nulis buku di wish list 2015.

13/03/15

Banyak adik banyak rezeki

Kalau biasanya ada istilah banyak banyak anak banyak rezeki, saya si berharapnya banyak adik banyak rezeki juga. Haha amiiin, jadi setiap orang yang nanya saya berapa bersaudara, rata-rata ekspresi mereka amazed. Kamu anak ke berapa shry? Ketika saya jawab, anak pertama. Hmm, mereka agak sedikit ga nyangka biasanya. Banyak yang ngira anak bungsu. Mungkin karena perawakan eike kecil imut-imut manja. Ngek. Terus pertanyaan akan berlanjut ke, adikmu ada berapa. Lalu dengan innocent saya jawab, ada empat. Itu yang nanya biasanya abis itu hampir keselek. Hahaaahaha.

Yeah, aku punya adik banyak cyin. Waktu kecil sih pas masih smp rasanya gimana gitu. Orang-orang biasanya punya adik paling banyak 2, atau kalau keluarganya banyak, kakaknya yang banyak. Nah gueh adiknya udah tiga. Tapi pas Smp aku punya temen deket yang sama-sama adiknya 3 juga jadi lama-lama biasa aja. Dan pas Sma kelas dua, genap sudah adikku ada empat. Hahaahahaha.

Mama bilang, cita-cita mama dari dulu mau punya anak lima. Entah apa alasannya. Tapi pas semakin udah pada besar, aku ngerasa seneng banget punya banyak saudara. Apalagi umurnya hampir setara, beda dua tiga tahun gitu. Baju tuker-tukeran, mau kemana mana banyak yang nganter, di rumah selalu ada teman, bercanda setiap saat. Di rumah aku termasuk yang malas bergaul ke luar sejak smp. Karena emang ngga ada temen yang sepantaran di sekitar rumah. Apalagi di Jakarta ya, orang-orang pada sibuk di rumah masing-masing. Tapi karena di rumah punya adek banyak, jadi ya asik-asik aja. Mau main selelau ada mereka yang gerecokin. Hahahahaha

Aku nggak pernah inget kapan aku cuma jadi anak tunggal. Ingatanku dari dulu aku selalu sudah punya adik. Karena aku punya adik pertama sejak umur dua tahun hampir tiga. Ingatan masa kecilku selalu ada si isna yang ngintilin kemana pun aku pergi. Haha. Dan dia sekarang adalah yang lumayan paling mengerti aku. Hahahha.

Dia tau benar gimana sifatku hahahaha dan dia biasanya jadi back up ku dalam segala hal. Kalau di rumah, yang lebih cerewet ke adik-adik itu beliau. Apalagi dia kan memliki sifat seorang pendidik yang tinggi. Profesinya sekarang guru tk dan mentor sekolah terbuka. Kerjaannya nganalisa sifat semua orang di rumah dan sering ngasih masukan yang bersifat membangun. Aku paling cuma, apaan si is. Hahahahahah.

Adik kedua, edo. Zzzzzz. Laki-laki cuek yang amat sangat woles. Suka make barang-barang milik kakaknya tanpa diberi aba-aba. Jarang pulang, kalau pulang kerjaannya cuma tidur. Tapi anehnya, gampang banget disukain orang. Tua dan muda. Sampai bayi-bayi. Banyak yang bilang ganteng juga. Nama aslinya Firdaus, pas lahir ayah sering denger ada kata firdaus pas aku ngaji surat al mu'minun. Pas tk aku pernah disuruh ngaji di depan jamaah di masjid, jadi tiap malem latihan. Mama lagi hamil besar edo. Kontribusi nyata paling sering dimintain tolong untuk jemput di gang rumah atau di jalan di mana aja misalnya dia sekalian lewat. Andalan ojeknya mama untuk nganter ke pasar. Punya jiwa seni yang lumayan tinggi. Suka main gitar, ngelukis, gambar, desain, grafiti. Pernah aku lagi tidur siang tiba-tiba dia milok lemari di kamar, zzzzz. Langsung megap-megap keluar kamar.

Adik ke tiga, tria. Anak tengah yang manis dan ga ngerepotin. Dari kecil nggak nakal, dewasa banget dan semaunya juga sih. Diapit oleh mas edo dan dik zidan yang sama-sama suka iseng. Jadi tria suka pasrah aja dah haahaha. Ngemong zidan banget padahal umurnya lumayan jauh sama zidan. Dari luar keliatan jutek, pendiam dan manis. Halah. Padahal anaknya lucuk banget kaya kakaknya, zzzz.

Adik keempat, bayi kecilku azzidan. Yang ngasih nama dulu juga aku. Nggak tau artinya apa tapi ayah tau. Terus kata ayah, bagus namanya. Jadinya bener dinamain azzidan. Sering dipanggil zidan, azzid, zeta. Mama sering manggil Zet. Kita jadi sering manggil Zeta. Bayi kecil yang, memiliki perpaudan sifat kakak-kakaknya. Lumayan keras kalau punya kemauan dan dia tau apa yang dimaunya. Banyak berkiblat ke mas edo. Seniman grafiti cilik, fotografer, skateboarder, pebulu tangkis, penyayang binatang dan keeper handal. Haha lebay. Dan anehnya lumayan nyambung juga sama eike walopun bedanya 17 tahun. Kalo di telepon kita bisa ngobrol lama ngomongin ikan, kucing dan kura-kura peliharaannya zidan.

Ayah selalu manggil kami dengan panggilan yang sangat manis. Kakak, dek isna, masido, dek tria dan dek zidan. Aku selalu menyebut diriku novi, isna tria dan zidan, aku. Dan edo tetep masido. Hahahaha.

Punya banyak adik mungkin secara ngga sadar mempengaruhi banyak sifatku. Yang paling berasa mungkin tingkat toleransi yang tinggi untuk tinggal sama orang lain dan senang berbagi. Jadi lumayan ngerti juga kalau anak sifatnya beda-beda. Apalagi kan ayah seorang guru, jadi sering cerita juga tentang karakter-karakter anak. Dan yeah, dari dulu udah sadar juga kalau teori mendidik dan realita juga suka beda. Keadaan tiap anak itu beda. Dan lagi-lagi, segalanya itu yang menggerakkan Tuhan. Semuanya adalah kuasa Tuhan. Kok jadi serius ya. Haha.

Punya banyak adik mungkin jadi membuatku terbiasa juga ngurus bayi dan suka banget sama bayi. Semua orang juga senang ya liat bayi. Tapi aku dulu juga pernah minta adik lagi sama mama karena Zidan udah besar. Ngek ngok. Masih kurang yes adiknya empat. Hahahaahaa.

Keuntungan lainnya kalau punya adik banyak, kalau bawa makanan ke rumah pasti cepet abis. Haha. Cepet banget abisnya makanan di rumah. Hahaahaha. Kalo masak apa-apa belum selesai udah langsung abis, zzzzz. Mama masak biasa aja sih nggak yang gimana-gimana. Kita juga kalo ga ada makanan suka masak sendiri. Tria dari Tk udah bisa masak nasi goreng. Edo juga pinter masaknya. Kakaknya aja nih yang masakannya masih seputar oseng-oseng dan goreng-goreng. Haha.

Tapi di rumah aku juga bukan tipikal kakak pertama yang cerewet dan banyak bicara. Woles abis juga kaya masido. Makanya ga keliatan banget anak pertamanya. Tapi ya sering juga si diskusi, entah apa aja yang di diskusikan. Kita berlima suka tiduran di kasur bareng. Main hp masing-masing tapi diselingin ngobrol-ngobrol juga. Ketawa-ketawa. Trus bubar kalo ayah sama mama udah manggil untuk sholat berjamaah.

Well, punya banyak saudara, sedikit, atau pun jadi anak tunggal pasti ada enak dan nggak enaknya. Semuanya sama aja, yang penting gimana kita mensyukurinya dan saling mengasihi antar sesama manusia. Dan yang paling penting bisa memberikan kebahagiaan, kasih sayang, doa dan perhatian kepada orang tua kita. Amin. Hahahaaa ga jls mode on.


*postingan dalam rangka rindu keluarga di Indonesia.


Adelaide, 12 Maret 2015

24/02/15

Studying Playlist

Tadinya saya kira belajar sambil dengerin musik itu bikin nggak konsen. Tapi ternyata kalo sambil dengerin itu malah bikin lebih fokus. Jadi cuma fokus sama lagu dan yang kita kerjain. Tapi, lagu-lagu yang diputer biasanya sih yang nggak terlalu rame. Sukanya yang lagunya easy listening (apa ya sebutannya) pokoknya yang kayanya jernih, ringan, terus yang nyanyi cewek. Lagu yang lain suka juga sih, tapi kalo jenis lagu ini jadi makin ces pleng aja, inspirasinya lancar bak aik terjun (amin!). Jadi, ketika nyalain kompi atau laptop, yang wajib dibuka adalah yutub kemudian dengerin lagu andalan untuk nyari inspirasi, dan entah kenapa selalu suka sama lagu-lagunya Raisa, nggak bosen. Jernih banget suaranya, lagunya romantis tapi tetap ceria. Apa deh, haha. Lagu yang lain yang suka di denger pas ngerjain tugas adalah lagunya maudy ayunda, andien, monita, dan ten2 five. ahahhaha. Lagu-lagu lain suka juga dengernya, tapi pas belajar, lagu-lagu penyanyi di atas yang paling suka didengarkan. Kalau kahitna udah jadi playlist abadi selamanya kayaknya hahhaha. Sekian curahan hatinya sekian dulu ya, terima kasih sudah membaca



Adelaide, 25 Februari 2015


Ditulis di penghujung musim panas, hawa-hawa liburan sudah mulai pergi perlahan-lahan.

23/02/15

Perkara laptop baru

Jadi ya, ehm... akhirnya akika beli laptop baru juga. Muahahahah. Sebenernya nggak penting banget si diceritain, tapi emang sepertinya kan selalu yang nggak penting ya yang diposting dimari. Mungkin kalo orang lain udah biasa aja beli laptop baru. Tapi karena saya pada dasarnya paling males beli laptop hahahaha. Eh ini bukan laptop si melainkan notebook. Ini notebook ke tiga yang pernah saya punya sejak kuliah dulu. Kenapa malas beli laptop, karena lebih suka uangnya buat jalan-jalan atau buat beli lensa kamera hahahhahahahha. Udah setahun bertahan pake laptop yang lama, udah lemot jaya akhirnya nyerah juga. Waktu itu mas Faruq sampe ngcengin abis pas dia lagi main ke rumah dan saya mau ngopy filenya dia. Sampe diwanti-wanti, pokoknya dalam seminggu ini kamu beli laptop baru ya sry. hahahhahahah. hadeh. Tapi bukannya langsung beli masih mikir-mikir aja. Sempet pula minta benerin mas Fikri teman saya yang ahli IT hahaha. Mas Fikri malah nawar laptop eike dengan harga murah hahahha. Haddeuh.

Jadilah saya mulai melirik-lirik mau beli laptop apa. Akhirnya dengan penuh kesadaran menuliskan november-wish-list-2014-edition adalah macbook pro 15 inch. Ya menurut ngana. hahahaha. Dari bulan November itu udah mulai bolak balik ke apple store untuk melihat-lihat, liat doang. Masih menimbang-nimbang. Mas umam juga waktu itu udah beli, liat mas Umam pake kayaknya keren juga, hahahha latah beut. Terus si Koko juga mau beli macbook katanya, jadilah eike makin ikutan. Tapi ketika Koko udah beli, saya masih sempet mau ganti mau beli windows lagi aja. Udah lama deh tuh mikirnya. Konsutasi sama adek yang ga ngerti IT-IT banget juga si nyaranin macbook aja.  Hmm oke. Setelah lama menimbang-nimbang, tetep ga langsung beli juga. Hingga akhirnya nggak tau ada angin apa, di hari yang cerah setelah mendapat transferan upah membersihkan toilet selama liburan, asek. hahahahha padahal upahnya berapa nambahinnya berapa. Akhirnya bulat juga niat saya untuk membeli macbook air. Dan pilihannya jatuh ke macbook air yang 13 inch.

Ternyata bukan saya aja yang seneng beli laptop baru hahahaha, temen-temen saya juga ikutan happy sampe ngasih selamat, hahaahha. Si sammy bos cleaning eike bilang, bagus sry gw dukung lu daripada beli baju mulu, hahahhaha. Mba Fira juga bilang, iya sry kita harus bisa windows sm macbook juga. Gantian deh eike yang ngomporin mbak Fira hahhahahaaha. si Riri juga ngasih selamat terus antusias moto pas aku buka kardusnya hahahhaha. Sebenernya si biasa aja yak tapi lucu aja sama ekspresi orang-orang mendengar eike beli laptop baru. Dan nanti kalo mas Faruq nanya lagi,   udah bisa jawab, udah dong... hahahhahaha

Semoga awet-awet ya my third notebook, eh ini forth juga si, sempet juga beli notebook patungan sama adek hahahaha.

So, November wishlist 2014 alhamdulillah sudah terwujud ya. Mari kita buat wish list lagi, beli rumah kek gitu neng hahhahaha.


amiiin


Adelaide 23 February 2015

16/01/15

tentang melepaskan

Sekarang saya lagi mau menulis tentang sedikit filosofi kehidupan. Toweweww. Ketika kita mengingat bahwa segala sesuatu yang kita punya di dunia ini adalah milik Tuhan, segalanya seperti menjadi lebih ringan. Segalanya dalam hal ini luas sekali ya, tanpa batas. Dan sungguh manusia tidak punya kendali apa-apa dalam hal ini. Yang bisa kita lakukan hanya menjaga dan siap melepaskan. Lalu, sepertinya, di sinilah perkaranya. Tentang melepaskan. Melepaskan apa pun.

Melepaskan cita-cita jauh ke angkasa
Melepaskan inspirasi ke nyanyian-nyanyian
Melepaskan rasa pada tulisan-tulisan
Melepaskan cinta, aih. Zzz
Dan yang tak kalah sulitnya melepaskan kebaikan.

Tapi, sesulit apa pun kita melepaskan. Kalau kita percaya, segala kebaikan suatu saat akan kembali kepada di mana ia dilahirkan. Bahkan ia bisa datang berlipat lipat kali. Seperti yang saya tuliskan sebelumnya, semuanya akan jadi lebih ringan. Jadi percaya aja, segala sesuatu yang baik kalau kita ikhlas, lepaskan aja... lepaskan... tak perlu takut ia tak akan kembali. Karena akan ada waktu termanis, di suatu hari nanti, saat ia datang kembali untuk bersemi lagi.


Adelaide, 17 jan 2015.

Di tulis sambil melepaskan harapan-harapan keinginan di tahun 2015. Semoga diwujudkan Tuhan. Amin.


13/01/15

yang berbeda antara Adelaide Jakarta

Udah setahun tinggal di Adelaide tentunya membuat saya sadar kalau banyak hal-hal yang biasa saya alami di jakarta nggak saya temukan di sini. Berikut beberapa di antaranya, mohon perhatiannya dari awal kalau tulisan ini bukan untuk referensi. Karena yang akan saya tulis adalah dari refleksi saya pribadi. Dan seperti biasanya, yang sering saya perhatikan adalah hal-hal yang kurang penting dan suka ngga diperhatiin orang.

yang pertama, kalau kita naik bis umum, nggak akan pernah supirnya berhenti untuk ngisi bensin. Kalau di Jakarta kan sering ya, udah buru-buru berangkat ke kantor, udah kesiangan, udah macet lama banget, eh pak sopirnya dengan wolesnya masuk ke pom bensin. Ngisi bensin dulu bray. Kalau di sini, nggak pernah. Saya juga nggak tau kapan waktunya bis-bis ini diiisiin bensin. Atau emang bisnya nggak perlu diisi bensin/solar *yakelues.

yang kedua, sejak tinggal di sini, saya nggak pernah dateng kondangan. Kalau di Indonesia kan hampir tiap weekend yess ada undangan. Kalau di sini belum pernah sekali pun saya berdandan cantik untuk menghandiri perhelatan perkawinan.

ketiga, orang asing suka memanggil kita dengan sebutan love/dear. tentunya biasanya ibu-ibu setengah baya atau nenek yang sangat manis. Belum pernah denger sih ada anak muda cakep manggil eike random kaya gitu. Kalau ada pun langsung ka to the burs kali ya, kakakkakak.

keempat, nggak pernah masak air. Secara air dari berbagai keran banyak yang siap minum. Air di rumah juga tinggal mangap aja dari keran bisa tinggal lep.

kelima, nyuci baju pake tangan, Oke, ini kebalikannya hahahaha. Kalau di Indo paling anti nyuci pake tangan, di mari malah eike rajin ciiin. Karena di unit tempat saya tinggal nggak ada mesin cucinya. Ada sih laundry bersama, tapi dari segi kenyamanan saya lebih suka nyuci baju dikit2 pake tangan. Cuma celup-celup peres sih jadi nggak berat banget juga. Itung-itung olah raga *menghibur diri* *peresairmata*

keenam, sungguh tergantung sama gmaps dan web metro adelaide. Ini benar-benar petunjuk arah yang diandalkan.

ketujuh, jadi terbiasa dengan kalimat, have a nice day... you too... nggak perlu kegeeran kalo ada yang bilang gitu karena siapa pun akan bilang gitu hahahaha.


Okay, itu dulu ya kira-kira hal-hal kurang penting yang saya perhatikan yang saya alami berbeza di Jakarta dan Adelaide. Kurang lebihnya mohon maaf.

Wassalamualaikum wr wb.

04/01/15

mpek-mpek

Tadi sore di pengajian seperti biasa, ada buanyak makanan terhidang di meja. Saya yang nggak terlalu gragas ini sedikit kecewa karena mpek-mpeknya abis. Padahal udah gegap gempita mau ngambil mpek-mpek setelah makan bakso yang enaknya luar biaseu. Maklum lah ya, bakso buatan sendiri alakadarnya dan di sini ga gampang bilang, bang 2 yak yang satu mie kuningnya aja ke abang bakso yang hilir mudik di pekarangan rumah atau perkantoran.

Saya pun mencoba melupakan mpek-mpek dengan main ayunan bersama riri. Dan setelah selesai puas bermain, ada kabar gembira datang. Mbak din dengan penuh keriaan bilang ke saya kalau masih ada satu porsi mpek2 untuk saya setelah dibisikin sama mbak Ifa. Ternyata pak ustadnya nggak mau bawa pulang mpek-mpek yang disiapkan. Jadilah buat saya mpek-mpeknya.

Dengan sigap saya menerima rezeki tersebut. Yang lain pun ikut bahagia. Nggak tau kenapeu. Ada yang bilang, rezeki anak solehah. Saya sih nyengir-nyengir aja. Haha. Eh Si samce (namanya disamarkan tanpa seizin orangnya) bilang, rezeki calon penganten.

Saya langsung balas: eh sam, lu jangan mulai aneh2 yak.

Karena biasa banget dia mulai kumat ngecengin saya. Mulai nyebar isu calon penganten lagi, zzzzz. Dan itu di mana orang-orang sedang berkumpul membungkus makanan. Bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak, tua, muda.

Samce: lah emang ga mau jadi penganten.

Saya : ya mau lah *sambil sibuk ngebungkus cuko mpek mpek*

Samce : nah iya kan...

Yang lain pun menghibur dengan bilang, anggap aja doa mba.

Bukannya apa-apa, si Samce ini kalo ga direm ngecenginnya bisa kemana-mana. Hahahhaha.  Saya pun setengah ga peduli dia ngomong apa sambil sibuk nuang kuah cuko.

Saya : mbak, segini cukup nggak ya. Tanya saya sambil nunjukin plastik bening yang saya isi cuko.

Mba ari: lah, kuah buat mpek-mpek kok yang ini. Yang ini mah es teh jeung sriiii.

Whadddddd.


Mokawl gealaaaaaa

Saya ga bisa acting langsung bilang, nggak kok emang sengaja ngebugkus es teh dulu.

Yang ada semua orang ketawa geli bingit, including me. Kenapa sih eike, segitu ausnya apa ya yang di ambil es teh. Ada yang bilang grogi gara-gara dibilang calon penganten, ada yang bilang grogi karena di sebelah cowo cakep. Di sebelah ada bro Haris soalnya. Halah ga penting banget. Eike jg ga ngeh kalo ada beliau ngantri mau bungkus juga (nggak deng). Kakaaka.

Mba din yang notabennya yang bikin mpek-mpek kala itu jg bilang, ga mungkin lah sry aku bikin cuko se container gede.

Saya si abis itu tetep bungkusin cuko yang bener sambil ngikik-ngikik juga.

Dan Samce seperti biasa, puas banget!

Zzzzzzzz

03/01/15

Tempat mama

Mama bilang, mama dapet kamar bagus banget pas umroh kemarin. Dari tempat mama kelihatan ka'bah jelas banget. Sambil tiduran bisa lihat ka'bah. Mama sampe nggak mau tidur.


Semoga mama selalu dapat terbaik di mana pun mama berada. Yang pertama pastinya, di hati aku, selalu!


Adelaide, 4 jan 14. 10:37
Gombal pagi-pagi, okesip.

Menatap langit

Waktu kecil saya punya kebiasaan naik ke atas rumah tempat jemurin baju, tiduran di atas kasur yang sedang di jemur. Hampir setiap hari ada kasur lipat yang dijemur. Dan setiap hari pula setiap pulang sekolah di sore hari saya tiduran di kasur itu. Bahkan belum sempat berganti baju saya langsung naik ke atas.

Saya sangat menikmati pemandangan di langit saat itu. Saya memperhatikan awan-awan berarak entah menuju ke mana. Bergerak, berlari, bersatu, terpisah. Saya membayangkan, seandainya awan itu empuk, tempat di mana saya bisa melompat lompat dan berguling-guling bahagia. Saya membayangkan, di awan itu suatu negeri yang sangat nyaman dan indah sekali.


Setelah merasa sudah cukup memandangi awan yang cantik itu biasanya saya turun. Ritual itu cukup lama saya jalankan. Dan saya pun ingat kenapa saya berhenti melakukannya. Zzzz.

Waktu itu tiba-tiba ada tetangga saya yang menghadap sang ilahi karena tidak wajar. Banyak orang yang datang ke lingkungan ruumah kami. Dan ketika kerandanya datang, saya melihatnya dari tempat saya biasa melihat langit alias dari tempat jemuran. Kerandanya si ada di bawah, di jalanan (tulisan ini udah diedit setelah bebsndir baca, seolah-seolah kerandanya datang dari atas, atas langit. Muahaha). Saya begitu ketakutan. Saya sampai memanggil mama, kalau mama jangan pergi kemana-mana.

Argh. Sejak saat itu saya tidak berani di atas sendiri dan kemudian lupa dengan ritual saya itu. Tapi, sampai sekarang saya masih ingat bagaimana indahnya menatap langit setiap sore kala itu. Dan sampai sekarang pun, saya masih suka menatap langit!


Adelaide, 3 jan 2015. 18:44