Kulihat wajah-wajah senang memulai pagi
Setiap orang sibuk meraih impiannya setiap hari
Sama seperti mereka,
Dengan bermodal segenggam mimpi
aku pun berjalan tak peduli.
Kuhirup perpaduan wangi rumput dan tanah yang basah
Menyejukkan hati, mengingatkanku pada pagi yang lalu
Kami beradu pendapat tentang apa yang lebih wangi sehabis hujan,
Ia bilang tanah, aku bilang rumput.
Rumput lebih segar dan aku suka hijau ia bilang wangi tanah lebih harum
Dan ia bilang candu
Umur kami masih tujuh atau delapan
saat itu,
Sungguh perdebatan unik dan lucu,
Kuhirup lagi dalam-dalam wangi ini,
Wangi pagi kini aku menyebutnya,
Bukan rumput atau tanah lagi.
Wangi dari Sang pemilik Pagi
Aku berjalan perlahan agar wangi ini tetap melekat sama seperti kenangan itu,
Kulihat seseorang di sana,
Si penyuka wangi tanah,
Binar-binar bahagia menyeliputi wajah kami,
Aku bilang ini wangi pagi
Dia bilang ini wangi hujan
tetap berbeda pendapat rupanya.
Sepertinya pagi ini akan kembali menjadi pagi yang lalu
ketika sepuluh atau lima puluh tahun berlalu
Kami rasa kami masih tak sependapat
Biarlah..
Kami tetap bergandengan
Ashrynovia, Juli 2012
inspirasinya datang begitu saja,
bukan dari pengalaman pribadi
sumber gambar: http://vi.sualize.us
Tidak ada komentar:
Posting Komentar