Seperti kata Rangga, itulah bedanya travelling dan liburan. Kita ngikutin aja kemana perjalanan mengajak kita, the important thing is the journey, not the destination *apa deh*.
Kami nggak ketemu sama sang desainer, melainkan dengan ibunya yang kebetulan ada di rumah. Awalnya aku nggak tau tentang desainer ini, Rima yang tau aja. Pas di sana kita lihat-lihat koleksi bajunya, topinya, di studio kecil yang ada di lantai 2 rumahnya. Lantai satunya kafe. Cantik deh studio dan kafenya. Ibunya Amalina ramah banget nemenin kita, bahkan nyuruh jangan pulang dulu, tunggu Amalinanya sebentar lagi. Tapi karena kami mengejar untuk ke University of Sydney jadinya kami nggak sempat ketemu sama Amalina. Tapi Rima sempat smsan sama beliau, dan kami juga mention2an di instagram. Dan fotoku di repost di accoount ignya Amalina. Bajunya emang cantik banget, I like it!. Semoga bisa ketemu langsung nanti suatu saat, amin.
Kami berdua menutup perjalanan random ini dengan menikmati malam di Darling Harbor. Kami menukarkan kupon diskon kafe coklat ternama di sana. haaah alhamdulillah. Akhirnya selesai juga perjalanan super random yang menyenangkan ini. Oh ya, pas lagi di University of Sydney kami sempat ngeborong kaos karena ternyata lagi ada sale untuk souvenir kampusnya. Tau sendiri pan harga souvenir kampus-kampus itu mihil banged.
Keesokan paginya kami kembali ke rumah tercinta di Adelaide.
Dan cerita perjalanan Ashry Rima Sydney Melbourne pun selesai.
Ketika pertama kali ke Sydney dengan Riri dan mas Arief di semester sebelumnya, ketika meninggalkan Sydney Opera House, kami bertiga masing-masing berdoa semoga bisa kembali lagi ke Sydney. Ternyata benar alhamdulillah kami pun kembali lagi, aku dengan Rima dan mbak Fira (mbak Fira sedang konferens waktu itu), Riri kembali lagi untuk presentasi papernya, dan mas Arief balik bersama keluarga tercintanya. Jadi, marilah kita berdoa bersama, semoga yang cinta dengan Sydney bisa berkali kali kembali lagi dengan perjalanan yang super menyenangkan, amin!.
Cerita sebelumnya: di sini
Cerita sebelumnya: di sini