Pages

29/08/17

Cerita menanam pohon di suatu musim dingin

Sumber foto




Waktu itu di awal liburan musim dingin aku dan Riri mendaftarkan diri untuk ikutan kegiatan menanam pohon sekalian camping di sebuah pulau bernama Kangaroo Island. Karena dikoordinir kampus, harga yang ditawarkan pun lebih murah daripada kami ikut travel. Tapi, kami harus siap untuk tidur di tenda, tanpa kasur empuk yang nyaman di dalam hotel mewah berbintang 5. Okey. Jadilah aku dan riri menyiapkan apa-apa aja yang dibutuhkan. Nggak banyak sih, yang paling penting cuma bawa sleeping bag yang bener-bener tahan dingin. Untung banget ikutan camping itu, jadi kami beli sleeping bag yang sangat bermanfaat untuk kami tidur sehari-hari di udara Adelaide yang dinginnya ampun. Sleeping bag itu juga sangat bermanfaat untuk dibawa travel kemana-mana. Mau di gurun ataupun gunung minus 5 derajat Celcius juga bisa.

Hari H pun tiba. Aku menginap di rumah Riri karena kami harus sampai kampus dini hari, kalau nggak salah jam 6 pagi. Jam 6 pagi di sana nggak kayak di Jakarta yang jam segitu udah rame banget jalanannya. Jam 6 pagi itu kayak jam 4 pagi di Jakarta wkwkwkkw. Untungnya, Riri ada kenalan yang siap nganterin kita. Dan, waktu itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, jadi kami mandi dan sahur dulu sebelum berangkat.

Sampai di kampus, udah banyak peserta camping yang datang. Nggak lama setelah kumpul kami pun berangkat dengan mobil. Seruuuu banget, sumpah. hahaha. We really took a long road. Kami menuju pelabuhan untuk pindah ke kapal boat untuk nyebrang ke pulau itu. Indah banget deh pemandangannya, di tepi laut pagi-pagi. Tapi, ketika baru masuk kapal aja, udah goyang-goyang banget, cuaca musim dingin sepertinya tidak begitu baik untuk menyebrang.

Di dalem kapal itu bener-bener kayak naik kora-kora. Duh, mana aku gak sempet minum obat anti mabok. Ga punya stoknya juga. Yaudah deh, sepanjang perjalanan aku cuma ngeringkuk aja, ya Allah, bersama lama banget perjalanannya. Di kiri kanan banyak anak-anak yang malah asik main kartu, ketawa-tawa, tapi yang mabok juga banyak. Pas kita sampai di pulaunya, banyak yang tepar!

Setelah lega banget hampir nggak percaya kalo akhirnya kami udah sampai di pulau yang dituju, aku menuju mobil dengan penuh suka cita. Yeay! Perjalanan darat pun di mulai lagi. I loooveee road journey! Di kiri kanan pemandangannya indah, kita berhenti juga di beberapa spot. Bagus-bagus banget.

Hingga akhirnya kita sampai di area perkemahan dan akan memulai kegiatan menanam pohon. Okay, I am ready. Dan aku masih puasa siang itu. Setelah beres-beres tenda, kami mulai bagi-bagi tugas di tanah lapang untuk nanam pohon. Tanahnya lapaaaaaang banget, beneran lapang. Benar-benar seperti ibu Tani hari itu. Ya Allah. Kayaknya hari itu terasa panjaaaang banget. Azan magrib berasa lama amat. Udah berapa baris aku tanem kayak nggak selese-selese. Sebaris ini selesai, eh masih ada baris berikutnya, kemudian berikutnya, sebelah sini, sebelah sana. Ya Rabbi. hahahaha. Ada tuh fotonya, eike lagi serius banget nanem yang nggak sudah-sudah itu di belakangnya ada pelangi. Iya karena itu dari panas, sampe hujan, sampe ada pelangi, sampe cerah lagi. Dan pas lagi itu gak sempat foto-foto, cuma Riri sempat foto beberapa kali doang.

Hingga akhirnya malam pun tiba. Kita berbuka puasa lah, alhamdulillah. Makanan pun kita makan yang vegetarian, duh. Padahal rasanya pengen makan berapa bakul sama ayam goreng, lol. Makan lah kita semacam bubur vegetarian yang seadanya itu. Sedangkan yang lain pada hura-hura makan barbecue sosis dan segala macamnya.

Malam itu pun kami bersiap tidur karena udah sangat lelah. Anak-anak lain masih banyak yang berhahahihi di luar tenda. Ketika lagi enak-enak tidur. Ada yang masuk ke tenda aja dong gegara salah tenda. Ya amplop. hahahaha.

Besok pagi dini hari, aku dan riri gelap-gelapan sahur di dalem tenda dengan makanan seadanya. Kegiatan besoknya pun dilanjutkan dengan perjalanan yang sangat menyenangkan ke spot-spot indah sebelum kembali menyebrang ke Adelaide.



***

Cerita ini salah satu cerita perjalanan yang sangat berkesan ketika di Adelaide, hahaha. Foto-foto pemandangannya bisa dilihat di sini ya: Kangaroo Island by Ashry

Aku udah pernah cerita ini ke mama, mama bilang, baguslah jadi kamu udah nanem pohon di sana. Aku bilang, iya yaaaa semoga pohonya udah tinggi sekarang dan banyak memberikan berkah, amin.
Lalu mama nanya, emang pohon apa yang kamu tanam?
Kemudian aku nggak tau itu pohon apa yang udah aku tanem berhektar-hektar, yak amplop.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar