Pages

13/01/20

Tentang Nama

Waktu kecil aku sempet nanya mama, siapa sih yang pertama kali manggil aku Novi. Padahal kan, nama depanku Ashry, kenapa dipanggilnya Novi. Novi itu pasaran banget  dan sering diubah jadi Nopi. Lalu mamaku bilang, kalau yang pertama kali manggil Novi itu tetanggaku, mbak Sri, karena dia susah manggil Ashry. Jadinya semua orang ikutan manggil Novi. Oh okay. Sebenarnya si nggak masalah juga, tapi entag kenapa dulu aku lebih suka sama Ashry karena lebih jarang aja ada yang namanya Ashry. Kemudian dari TK sampai Sekolah Dasar pun semua temanku manggil aku Novi or Nopi. Jadi sama sekali ga ada yang manggil Ashry. Anyway, dulu aku hampir mau dinamain Sekar, tapi nggak jadi. Pas masuk SMP, aku dapat ide mau ubah nama panggilan, karena momentnya pas aja, walaupun temen SDku juga banyak yang masuk di SMP yang sama hahahaha. Dan berhasil deh nama panggilanku jadi Ashry. Sampai kuliah pun aku lebih banyak dikenal dengan Ashry. Tapi tetep aja, kadang ada orang yang langsung manggil aku dengan Novi kalau udah tau ada Novi nya di namaku. Mungkin nama Novi emang lebih mudah dibanding Ashry. Lalu kemudian kan aku ke Aussie ya, disitulah aku malah pengen balik dipanggil Novi aja karena nama itu lebih internasional hahahahha, maksudnya lebih mudah aja Novi dibanding Ashry aja. Wkwkwkwk, tapi aku ga ngubah juga si pas di Aussie, karena banyak temanku juga yang udah terlanjur manggil Ashry. Dan nama tengah itu malah suka dihilangkan, jadi malah suka nulis Ashry Fajry aja. Hahaha, begitulah perkara kegalauan nama panggilan. Intinya, dipanggil dua-duanya oke-oke aja sih. Sekarang malah jadi punya nama panggilan banyak, Ashry, Novi, Achie, Kak nov, mbak Nov, mba chie, nengky, oneng. Yah anggap aja semua panggilan itu panggilan sayang.

Ohya, kalau kalian mau tinggal di luar, kayaknya oke juga cari nama panggilan yang lebih mudah. Biasanya banyak juga yang membuat nama satu suku kata, misalnya Ashry jadi Ash, biar mudah diinget aja. Tapi ini cuma saran yang sama sekali nggak wajib untuk diikutin. wkwkwkkw. Apa kalian punya dilema hidup yang sama?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar