Pages

18/04/16

Perkara pukul 1 dini hari: salah satu rangkaian cerita Sydney Melbourne Trip

Dengan langkah jauh dari gontai kami menyusuri jalan menuju meeting point bus yang benar dengan bimbingan GPS. Lesson learned yang bisa kami ambil adalah jangan terlalu yakin akan keberadaan meeting point bus di tempat yang sudah kami yakini sepenuh hati sebelum bertanya dengan petugas travel yang ada di situ. Walaupun berada di jalan yang sama dan ada tulisan besar-besar akan nama perusahaan bus malam yang sama dengan tiket yang kami pesan, kami harus mengecek lagi ke petugas yang ada di sana untuk memastikan bahwa memang di situ tempatnya besok dini hari kami harus menunggu bus. 

Dengan tergopoh-gopoh kami menyusuri jalan di tengah kota Sydney yang sama sekali asing bagi kami. Dari kejauhan kami melihat bus yang kami kira merupakan bus kami. Dengan setengah menyerah kami sudah rela kalau memang bus tersebut meninggalkan kami karena memang sudah lewat dari waktu yang dijadwalkan. Pasrah. 

Lalu kami sampai di depan ruko meeting point yang seharusnya. Tidak ada apa-apa dan tidak ada siapa-siapa di sana kecuali seorang pria sepantaran yang juga celingukan mencari kejelasan keberangkatan. Dia menyebut nama daerah yang kami kira satu tujuan dengan kami. Dia bilang kalau dia di kabari kalo meeting pointnya di sebelah sana. Kami pun malah ngikutin dia, kali aja masih ada secercah harapan untuk diangkut ke Canberra.

Kami sampai ke tepian jalan tempat banyak bus ngetem juga. Sang cowok itu dengan sigap menyetop salah satu bus. Si cowok ini dengan senangnya naik bus yang dia tunggu-tunggu. Dia menoleh ke arah kami seolah mau mengajak kami naik juga. Kami cuma menatapnya dengan tatapan tak bersemangat sambil melambaikan tangan, byeeee.. mungkin si cowok bingung kenapa kami ga ikut dia naik. Ternyata dia mau ke daerah lain, entah apa nama daerahnya, yang jelas berbeda dengan kami.  

Aku dan rima kemudian kembali berjalan ke arah hostel. Di tengah keheningan kota Sydney yang dingin, Rima kemudian bertanya akan sebuah pertanyaan yang tiba-tiba terlintas dalam pikirannya. 

"Eh kak, sekarang tanggal berapa sih?"

Aku berfikir... mengingat tanggal berapa sekarang.

Dan.. ow ow.

Oh my God, ternyata kita salah tanggal. Harusnya kami sudah berangkat ke Canberra kemarin malam. Bukan malam ini. Pukul 1 dini hari berarti pukul 1 hari itu, bukan malamnya. Kalau malamnya udah masuk tanggal berikutnya.

Menyadari kekeliruan ini kami pun kembali ke hostel. Penuh lesu. Capek. Ga tau harus ngapain. Tapi entah kenapa aku malah senang karena bisa tidur lagi.

*****
Bersambung ke sini

Cerita sebelumnya di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar